Jakarta (Antara Babel) - Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diperkirakan kerugian dan kerusakan akibat banjir di daerah Bima, Nusa Tenggara Barat, mencapai lebih dari Rp1 triliun.
"Distribusi bantuan dan pembersihan harus dioptimalkan, sejumlah truk akan didatangkan dari Pemerintah Provinsi untuk membantu distribusi bantuan dan kegiatan pembersihan. Personel TNI dan Polri bersama relawan akan ditempatkan per sektor wilayah terdampak," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei di Jakarta, Senin.
Sebanyak 105.753 jiwa masyarakat Kota Bima terdampak langsung banjir yang telah merendam sebanyak 33 desa di 5 kecamatan di Kota Bima yang meliputi Kecamatan Rasanae Timur, Mpunda, Raba, Rasanae Barat, dan Asakota. Saat ini masih ada 8.491 jiwa pengungsi yang tersebar 30 titik.
Berdasarkan perhitungan data sementara, kerugian dan kerusakan akibat banjir sebesar Rp984,4 miliar. Jumlah ini adalah estimasi kasar yang nantinya akan dihitung lebih detil dengan menggunakan pendekatan Jitupasna (Pengkajian Kebutuhan PascaBencana) sekaligus dihitung besarnya kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekontruksi.
Data sementara kerugian dan dan kerusakan akibat banjir di Kota Bima meliputi, pertama kerusakan fasilitas kesehatan meliputi Puskesmas lima, Puskesmas Pembantu rusak berat sebanyak 29, Pondok bersalin Desa (Polindes) 29 rusak berat, satu Laboratorium Kesehatan Desa (Labkesda) rusak berat. Kerugian diperkirakan Rp64,4 miliar.
Kedua, kerusakan lahan pertanian meliputi 2.247 ha lahan sawah rusak dengan kerugian ditaksir mencapai Rp5,81 miliar.
Ketiga, kerusakan fasilitas pendidikan meliputi 18 SD rusak sedang, lima SMP rusak sedang, empat SMA/SMK rusak sedang. Kerugian diperkirakan mencapai Rp9,2 miliar.
Keempat, kerusakan infrastruktur adalah sebanyak sembilan jembatan rusak, jalan dalam kota 40 km rusak, prasarana air minum rusak, sarana kebersihan, lima dam rusak berat dan satu dam rusak sedang. Kerugian diperkirakan Rp259 miliar.
Kelima, tempat Usaha atau Kios, Kecamatan Mpunda lima rusak berat, Kecamatan Raba 44 rusak berat, dan 39 rusak sedang. Kemudian Kecamatan Rasanae Barat 21 rusak berat dan Kecamatan Asakota tujuh rusak berat.Sementara, kerugian diperkirakan Rp420 juta.
Keenam, sebanyak rumah18 hanyut di Kecamatan Mpunda, dan 27 rusak berat. Kemudian Kecamatan Raba 24 rumah hanyut, 20 rusak berat, 39 rusak sedangkan di Kecamatan Rasanae Barat 30 hanyut, 10 rusak sedang. Di wilayah lainnya Kecamatan Asakota 19 rumah hanyut. Kerugian diperkirakan Rp30,1 miliar.
Ketujuh, adalah kantor dengan rincian 30 rusak berat. Kerugian diperkirakan Rp7,8 miliar.
Pemerintah daerah Kota Bima memperkirakan kerugian dari harta penduduk mencapai Rp607,93 miliar sehingga total kerugian ditaksir mencapai Rp984,40 miliar.
Pendataan masih terus dilakukan mengingat belum semua kerusakan tercatat. Diperkirakan dampak ekononi akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya data kerusakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Distribusi bantuan dan pembersihan harus dioptimalkan, sejumlah truk akan didatangkan dari Pemerintah Provinsi untuk membantu distribusi bantuan dan kegiatan pembersihan. Personel TNI dan Polri bersama relawan akan ditempatkan per sektor wilayah terdampak," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei di Jakarta, Senin.
Sebanyak 105.753 jiwa masyarakat Kota Bima terdampak langsung banjir yang telah merendam sebanyak 33 desa di 5 kecamatan di Kota Bima yang meliputi Kecamatan Rasanae Timur, Mpunda, Raba, Rasanae Barat, dan Asakota. Saat ini masih ada 8.491 jiwa pengungsi yang tersebar 30 titik.
Berdasarkan perhitungan data sementara, kerugian dan kerusakan akibat banjir sebesar Rp984,4 miliar. Jumlah ini adalah estimasi kasar yang nantinya akan dihitung lebih detil dengan menggunakan pendekatan Jitupasna (Pengkajian Kebutuhan PascaBencana) sekaligus dihitung besarnya kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekontruksi.
Data sementara kerugian dan dan kerusakan akibat banjir di Kota Bima meliputi, pertama kerusakan fasilitas kesehatan meliputi Puskesmas lima, Puskesmas Pembantu rusak berat sebanyak 29, Pondok bersalin Desa (Polindes) 29 rusak berat, satu Laboratorium Kesehatan Desa (Labkesda) rusak berat. Kerugian diperkirakan Rp64,4 miliar.
Kedua, kerusakan lahan pertanian meliputi 2.247 ha lahan sawah rusak dengan kerugian ditaksir mencapai Rp5,81 miliar.
Ketiga, kerusakan fasilitas pendidikan meliputi 18 SD rusak sedang, lima SMP rusak sedang, empat SMA/SMK rusak sedang. Kerugian diperkirakan mencapai Rp9,2 miliar.
Keempat, kerusakan infrastruktur adalah sebanyak sembilan jembatan rusak, jalan dalam kota 40 km rusak, prasarana air minum rusak, sarana kebersihan, lima dam rusak berat dan satu dam rusak sedang. Kerugian diperkirakan Rp259 miliar.
Kelima, tempat Usaha atau Kios, Kecamatan Mpunda lima rusak berat, Kecamatan Raba 44 rusak berat, dan 39 rusak sedang. Kemudian Kecamatan Rasanae Barat 21 rusak berat dan Kecamatan Asakota tujuh rusak berat.Sementara, kerugian diperkirakan Rp420 juta.
Keenam, sebanyak rumah18 hanyut di Kecamatan Mpunda, dan 27 rusak berat. Kemudian Kecamatan Raba 24 rumah hanyut, 20 rusak berat, 39 rusak sedangkan di Kecamatan Rasanae Barat 30 hanyut, 10 rusak sedang. Di wilayah lainnya Kecamatan Asakota 19 rumah hanyut. Kerugian diperkirakan Rp30,1 miliar.
Ketujuh, adalah kantor dengan rincian 30 rusak berat. Kerugian diperkirakan Rp7,8 miliar.
Pemerintah daerah Kota Bima memperkirakan kerugian dari harta penduduk mencapai Rp607,93 miliar sehingga total kerugian ditaksir mencapai Rp984,40 miliar.
Pendataan masih terus dilakukan mengingat belum semua kerusakan tercatat. Diperkirakan dampak ekononi akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya data kerusakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016