Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat jumlah penduduk miskin di provinsi itu selama Maret-September 2016 berkurang dari 72,76 ribu orang menjadi 71,07 ribu orang.

"Jumlah penduduk yang miskin itu berkurang baik di desa maupun di kota," kata Kepala BPS Babel Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami penurunan dari 19,36 ribu orang menjadi 19,37 ribu orang, sedangkan jummlah penduduk miskin di pedesaan menurun dari 53,13 ribu menjadi 51,70 ribu orang.

Sementara itu garis kemiskinan (GK) periode Maret-September 2016 mengalami peningkatan sebesar 5,65 persen atau dari Rp534.229 per kapita menjadi Rp564.391 per kapita.

GK kemiskinan di perkotaan naik dari Rp521.773 per kapita menjadi Rp553.681 per kapita, demikian juga dengan GK di pedesaan naik dari Rp546.998 menjadi Rp.573.582.

Ia mengatakan, komponen GK terdiri atas garis kemiskinan makanan dan garis kemiskinan bukan makanan.

"Peran garis kemiskinan makanan dalam menentukan besaran GK lebih besar dibandingkan peran garis kemiskinan bukan makanan," ujarnya.

Pada September 2016 kontribusi garis kemiskinan makanan daerah perkotaan sebesar 70 persen atau sebesar Rp387.556 per kapita, sedangkan di daerah pedesaan 74,48 persen atau sebesar Rp427.177 per kapita.

Sementara itu indeks kedalaman kemiskinan pada periode Maret-September 2016 mengalami peningkatan dari 0,674 menjadi 0,753.

"Peningkatan indeks tersebut mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin semakin menjauhi garis kemiskinan," ujarnya.

Demikian juga dengan indeks keparahan kemiskinan yang mengalami peningkatan dari 0,150 menjadi 0,158.

"Peningkatan indeks keparahan kemiskinan menunjukan bahwa ketimpangan rata-rata pengeluaran penduduk miskin mengalami sedikit peningkatan sejak Maret 2016 hingga September 2016," katanya.

Pewarta: Mulki

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017