Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menugaskan BPS untuk mencatat dan mengumpulkan data-data di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri (KI) se-Indonesia.
"Presiden Prabowo Subianto mengarahkan KEK dan KI ini harus menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia," kata Amalia Adininggar Widyasanti di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto pada Selasa (22/7/2025) mengundang seluruh pengelola KEK, KI dan beberapa menteri termasuk BPS ke Istana Merdeka di Jakarta dan beliau mengarahkan KEK ini harus menjadi salah satu motor penggerak ekonomi Indonesia.
"Pada pertemuan tersebut, BPS diminta dan ditugaskan untuk mencatat dan mengumpulkan data-data yang ada di KEK dan KI ini, agar kita memiliki potret yang tepat dan data akurat dalam rangka memotret perkembangan kawasan ekonomi khusus dan kawasan industri terutama disektor industri pengolahan," ujarnya.
Ia menyatakan saat ini BPS mencatat jumlah industri besar dan sedang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 152 perusahaan, namun baru-baru ini menerima data dari Kementerian Perindustrian jumlah perusahaan besar dan sedang di Kepulauan Babel sebanyak 186 perusahaan.
"Ini yang akan kami koordinasi dengan pemerintah daerah, agar data-data perusahaan di daerah ini solid dan asli bagaimana sebenarnya jumlah perusahaan besar dan sedang di daerah ini," katanya.
Menurut dia koordinasi BPS dengan pemerintah daerah sangat penting, agar BPS bisa terus mencatat perkembangan industri dengan baik dan lebih akurat.
"Pada tahun ini, kami memfokuskan membenahi data sektor industri sebagai pondasi penguatan data sektor industri ini," katanya.
Editor : Joko Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2025