Tapaktuan, Aceh (Antara Babel) - Evakuasi jenazah anggota tim survey geology PLTA dari PT Trinusa Energy Indonesia, Mukhtar Yuli (20) yang  menjadi korban terseret arus Sungai Alue Buloh, Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan, belum bisa dilakukan, karena terkendala cuaca.

Camat Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Muktar Yatim saat dihubungi di Tapaktuan, Minggu mengatakan jenazah Muktar Yuli yang ditemukan oleh warga pada Kamis (5/1) di Pulau Dua Sarah Meulayang, Kecamatan Kluet Tengah, hingga kini masih berada dilokasi tersebut.

Ia menyatakan, korban yang turut menjadi korban terseret arus Sungai Alue Buloh bersama dua korban lainnya asal Bandung, Jawa Barat pada Kamis, 29 Desember 2016 tersebut, belum bisa dievakuasi karena air Sungai Kluet masih meluap.

"Untuk menghindari jatuh korban jiwa susulan karena air sungai masih meluap diputuskan proses evakuasi terhadap jenazah tersebut ditunda. Petugas BPBK dan Satgas SAR yang sudah berada di lokasi sejak Jumat (6/1) sudah diperintahkan turun kembali ke Tapaktuan," kata Muktar.

Menurutnya, jika curah hujan yang sejak Minggu pagi hingga sore sudah mereda tersebut terus bertahan maka proses evakuasi terhadap jenazah dimaksud direncanakan akan dilakukan pada Senin (9/1).

"Tadi Bapak Sekda H Nasjuddin juga telah menghubungi saya menanyakan kondisi luapan air Sungai Kluet. Saya informasikan bahwa kondisi saat ini air sungai sudah mulai surut. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan diputuskan proses evakuasi akan dilakukan Senin besok," ucapnya.

Ditundanya proses evakuasi terhadap jenazah yang sudah 12 hari dinyatakan hilang tersebut, kata Muktar Yatim, menindaklanjuti insiden yang dialami pihak petugas BPBK dan Satgas SAR saat hendak menuju ke lokasi dimaksud pada Jumat (6/1).

Soalnya, saat petugas hendak menuju ke lokasi penemuan jenazah tersebut di Pulau Dua Sarah Meulayang dari Desa Alue Keujrun, perahu bermesin robin yang ditumpangi petugas terbalik saat mengarungi muara sungai yang sedang meluap dan deras. Beruntung dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa karena petugas semuanya memakai baju pelampung.

"Namun akibat insiden itu, mesin perahu tersebut hilang tenggelam ke dasar sungai termasuk kantong jenazah yang dibawa petugas juga hilang dibawa arus sungai yang deras. Namun untuk kebutuhan kantong jenazah sudah dikirim kembali oleh pihak BPBK Aceh Selatan," ujarnya.

Untuk diketahui bahwa jarak antara Desa Alue Keujrun dengan lokasi penemuan jenazah tersebut di Pulau Dua Sarah Meulayang di atas Kampung Alue Keujrun sekitar 1,5 jam perjalanan menggunakan perahu bermesin robin.

Sedangkan jarak antara Desa Alue Keujrun yang berada di pedalaman Kecamatan Kluet Tengah dengan Jambur TK, sebuah pelabuhan mini di pinggir Sungai Kluet sekitar 2,5 hingga 3 jam perjalanan menggunakan perahu berukuran kecil bermesin robin.

Pewarta: Anwar

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017