Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menambah empat kegiatan budaya dalam agenda tahunan untuk pelestarian sekaligus menggenjot jumlah kunjungan wisata ke daerah itu.
"Pada tahun lalu direalisasikan sebanyak 20 kegiatan budaya yang berhasil digelar pemerintah bersama masyarakat, pada 2017 kami tetapkan sebanyak 24 kegiatan budaya yang bisa dilaksanakan," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Periwisata Kabupaten Bangka Barat, Bambang Haryo Suseno di Muntok, Sabtu.
Ia mengatakan, penambahan sebanyak empat kegiatan budaya tersebut sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam pelestarian budaya dan sejarah sebagai aset untuk mendukung kepariwisataan.
"Daerah ini sudah mencanangkan sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya, melalui kegiatan adat dan budaya yang semakin banyak kami yakini akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke daerah," kata dia.
Ia menerangkan, sebanyak 24 agenda budaya tersebut sebagian besar berupa sedekah kampung atau perayaan warga kampung setelah melakukan panen raya, seperti di Desa Kundi, Dendang, Terentang, pesta adat Suku Ketapik, dan di beberapa desa lainnya.
Selain itu, religi budaya warga seperti sembahyang rebut, perang ketupat, panen raya Desa Tuik, malam tujuh likur, dan dodol bergema juga menjadi andalan untuk menarik wisatawan ke daerah itu.
Tradisi lokal yang ditetapkan sebagai agenda andalan tersebut sudah berlangsung cukup lama dan terus menerus sehingga dinilai sudah layak untuk ditingkatkan menjadi destinasi wisata.
"Sudah cukup layak jadi objek kunjungan, tinggal memberikan sentuhan agar lebih menarik dan memberi kesan mendalam bagi yang berkunjung," katanya.
Selain melakukan integrasi budaya dan wisata, pemerintah juga akan terus menggali berbagai informasi mengenai budaya tersebut.
"Kajian terkait budaya lokal secara perlahan akan kami lakukan agar ke depan pengembangannya tidak melenceng dari akar budaya yang ada sehingga integrasi pelestarian budaya dan pariwisata bisa berjalan sesuai harapan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Pada tahun lalu direalisasikan sebanyak 20 kegiatan budaya yang berhasil digelar pemerintah bersama masyarakat, pada 2017 kami tetapkan sebanyak 24 kegiatan budaya yang bisa dilaksanakan," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Periwisata Kabupaten Bangka Barat, Bambang Haryo Suseno di Muntok, Sabtu.
Ia mengatakan, penambahan sebanyak empat kegiatan budaya tersebut sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam pelestarian budaya dan sejarah sebagai aset untuk mendukung kepariwisataan.
"Daerah ini sudah mencanangkan sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya, melalui kegiatan adat dan budaya yang semakin banyak kami yakini akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke daerah," kata dia.
Ia menerangkan, sebanyak 24 agenda budaya tersebut sebagian besar berupa sedekah kampung atau perayaan warga kampung setelah melakukan panen raya, seperti di Desa Kundi, Dendang, Terentang, pesta adat Suku Ketapik, dan di beberapa desa lainnya.
Selain itu, religi budaya warga seperti sembahyang rebut, perang ketupat, panen raya Desa Tuik, malam tujuh likur, dan dodol bergema juga menjadi andalan untuk menarik wisatawan ke daerah itu.
Tradisi lokal yang ditetapkan sebagai agenda andalan tersebut sudah berlangsung cukup lama dan terus menerus sehingga dinilai sudah layak untuk ditingkatkan menjadi destinasi wisata.
"Sudah cukup layak jadi objek kunjungan, tinggal memberikan sentuhan agar lebih menarik dan memberi kesan mendalam bagi yang berkunjung," katanya.
Selain melakukan integrasi budaya dan wisata, pemerintah juga akan terus menggali berbagai informasi mengenai budaya tersebut.
"Kajian terkait budaya lokal secara perlahan akan kami lakukan agar ke depan pengembangannya tidak melenceng dari akar budaya yang ada sehingga integrasi pelestarian budaya dan pariwisata bisa berjalan sesuai harapan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017