Koba (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 10 megawatt (MW).
"Pembangunan PLTS itu bekerja sama dengan investor asal Malaysia namun teknologi yang digunakan berasal dari Spanyol," kata Plt Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di Koba, Selasa.
Ia menjelaskan, saat ini sedang dilakukan proses penyerahan aset karena lahan untuk pembangunan PLTS itu adalah eks PT Koba Tin sehingga ada proses penyerahan dari pihak ESDM ke Pemda.
"Total luas lahan yang dipakai untuk pembangunan PLTS ini 21 hektare di kawasan marbuk Kecamatan Koba, pola kerja sama kami dengan pihak swasta adalah sewa lahan," ujarnya.
Ia mengatakan, sekarang ini hanya tinggal penyerahan lahan dan jika sudah selesai maka pembangunan segera dilaksanakan karena persyaratan administrasi lainnya sudah dilengkapi.
"Kerja sama ini berdurasi selama 25 tahun atau sesuai dengan kapasitas, kemudian kembali dilakukan pembaharuan," ujarnya.
Ibnu mengharapkan dalam 2017 pembangunan PLTS sudah bisa dilaksanakan karena dampaknya cukup besar terhadap geliat pembangunan daerah di sektor lainnya.
"Pembangunan PLTS itu tentu membutuhkan biaya cukup besar, makanya harus menggandeng pihak ketiga untuk mewujudkannya," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Pembangunan PLTS itu bekerja sama dengan investor asal Malaysia namun teknologi yang digunakan berasal dari Spanyol," kata Plt Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di Koba, Selasa.
Ia menjelaskan, saat ini sedang dilakukan proses penyerahan aset karena lahan untuk pembangunan PLTS itu adalah eks PT Koba Tin sehingga ada proses penyerahan dari pihak ESDM ke Pemda.
"Total luas lahan yang dipakai untuk pembangunan PLTS ini 21 hektare di kawasan marbuk Kecamatan Koba, pola kerja sama kami dengan pihak swasta adalah sewa lahan," ujarnya.
Ia mengatakan, sekarang ini hanya tinggal penyerahan lahan dan jika sudah selesai maka pembangunan segera dilaksanakan karena persyaratan administrasi lainnya sudah dilengkapi.
"Kerja sama ini berdurasi selama 25 tahun atau sesuai dengan kapasitas, kemudian kembali dilakukan pembaharuan," ujarnya.
Ibnu mengharapkan dalam 2017 pembangunan PLTS sudah bisa dilaksanakan karena dampaknya cukup besar terhadap geliat pembangunan daerah di sektor lainnya.
"Pembangunan PLTS itu tentu membutuhkan biaya cukup besar, makanya harus menggandeng pihak ketiga untuk mewujudkannya," ujar dia.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017