Sungailiat (Antara Babel) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan  Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ahmad Sapran mengatakan, perairan pantai Tuing memiliki potensi untuk pengembangan rumput laut.

"Pantai Tuing yang berjarak lebih kurang 20 kilometer dari pusat kota Sungailiat, berpotensi dikembangkan rumput laut karena kondisi air laut masih terjaga," katanya di Sungailiat, Kamis.

Selain kondisi air lautnya yang masih terjaga baik kata dia, lingkungan pantai yang cukup aman bagi masyarakat mengembangkan rumput laut.

"Untuk pemasaran rumput laut tidak sulit karena sudah ada pedagang pengumpul yang siap membeli rumput laut hasil panen masyarakat," ujar Ahmad Sapran.

Ia mengatakan, untuk mengembangkan budi daya rumput laut yang akan melibatkan masyarakat nelayan, pemerintah Kabupaten Bangka sudah melakukan kerja sama dengan pihak Universitas Gajah Mada (UGM) Jogyakarta.

"Kerja sama ini dibutuhkan sekali dengan harapan pihak UGM mampu memberikan solusi atau ilmu pengetahuan mengenai budi daya rumput laut yang benar sehingga mendapatkan hasil panen maksimal," katanya.

Hanya saja diakuinya, sejumlah masyarakat nelayan yang sudah melakukan pengembangan budi daya rumput laut mendapat ancaman serangan ikan Baronang.

"Ikan ini dapat merusak rumput laut yang dikembangkan, bagi nelayan sendiri menghadapi ancaman ikan Baronang hanya dengan mengusirnya secara tradisional menggunakan sampan," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017