Pangkalpinang (Antara Babel) - Anggota Komisi I DPRD Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rio Setiady mengkritisi Konser Anti Golput yang diselenggarakan KPU Bangka Belitung yang berlangsung Rabu (08/02) malam.

"Konser yang dilaksanakan KPU Babel untuk menyosialisasikan agar masyarakat ikut memilih dalam Pilkada Babel 2017, malah  terkesan menampilkan hal yang berbau pornografi. Seharusnnya hal seperti itu tidak perlu ditampilkan," katanya di Pangkalpinang, Kamis.

Ia meminta KPU Babel melakukan evaluasi apakah cara-cara seperti itu dapat sejalan dengan niatan awal untuk maningkatkan partisipasi pemilih atau justru malah blunder di masyarakat.

"Saya pribadi memang tidak hadir di lokasi, tetapi dengan melihat foto dan gambar yang tersebar di sosial media, jelas kurang etis mempertontonkan hal seperti itu kepada publik, tidak nyambung dengan tujuan yang ingin dicapai," katanya.

Dikatakannya, dari awal dirinya sudah sering menyampaikan bahwa KPU Babel memang sangat kurang dalam sosialisasi pilkada, namun sekali melakukan sosialisasi justru hal yang tidak layak ditampilkan.

"Coba fokus pada masing-masing segmen, jika atraksi porno tadi malam kira-kira menyasar segmen apa? Anak muda atau orang tua? kan jadi tidak jelas. Sementara hasilnya anggaran habis dan masyarakat malah antipati," ujarnya.

Menurutnya, seharusnya KPU merangkul komunitas-komunitas dan ormas-ormas yang ada di Babel, karena mereka memiliki potensi suara. Manfaatkan hari bebas kendaraan dan sosialisasi melalui sosial media yang murah meriah dan tak terkesan menghabiskan anggaran sia-sia seperti ini.

"Selain itu, libatkan juga BEM dan OSIS, saya yakin mereka pun punya segudang ide kreatif untuk meningkatkan partisipasi pemilih, jangan lupa 30 persen pemilih adalah para pemilih pemula, dari pada menampilkan tontonan seronok, lebih baik KPU merangkul seniman lokal, lebih jelas manfaatnya," katanya.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017