PT Timah Tbk menebar 15.000 bibit ikan air tawar di kolong bekas penambangan bijih timah Desa Pemali Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna mendukung pemulihan lingkungan dan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah tambang.
"Sebanyak 15.000 bibit ikan ini ditebar di enam kolong bekas tambang timah Desa Pemali," kata Departement Head Corporate Communication PT Timah Tbk Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan penebaran belasan ribu bibit ikan di enam kolong bekas tambang timah Desa Pemali Kabupaten Bangka ini menjadi bagian dari program pemberdayaan dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan yang terus dijalankan perusahaan.
"PT Timah berharap kolong bekas tambang ini dapat menjadi kolam budidaya ikan air tawar, sehingga dapat mendorong masyarakat sekitar untuk mengelola kolong secara produktif, baik untuk kebutuhan konsumsi maupun peningkatan pendapatan masyarakat di lingkar tambang," katanya.
Ia menyatakan PT Timah Tbk tidak hanya berfokus pada kegiatan tambang, tetapi juga berkomitmen untuk memastikan area pascatambang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Melalui kegiatan ini, kolong bekas tambang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan produktif seperti budidaya ikan yang bernilai ekonomi,” ujarnya.
Menurut dia pemanfaatan kolong sebagai kolam budidaya juga mendukung ketahanan pangan masyarakat serta membuka peluang usaha baru di sektor perikanan darat.
"Penebaran bibit ikan ini tidak hanya dilaksanakan di wilayah operasional perusahaan, tetapi juga bekas tambang di luar IUP PT Timah sebagai upaya untuk optimalisasi kolong bekas tambang agar bisa mendukung pelestarian lingkungan dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat," katanya.
Ia menambahkan program penebaran bibit ikan ini juga sejalan dengan komitmen PT Timah Tbk dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin terkait pengelolaan sumber daya air, ekosistem daratan, dan peningkatan ekonomi masyarakat lokal.
"Melalui berbagai inisiatif seperti ini, PT Timah Tbk terus berupaya menghadirkan manfaat berkelanjutan dari setiap lahan bekas tambang, sehingga tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga berdampak sosial bagi masyarakat sekitar," katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2025