Komunitas Pemuda Yo'Kawa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menginisiasi pengelolaan lingkungan dengan titik perhatian pada sanitasi dan sampah di Kelurahan Airitam, Kota Pangkalpinang.

"Pada momentum Sumpah Pemuda tahun ini kita laksanakan gerakan pemuda asta desa, ini merupakan upaya kita untuk menguatkan peran kaum muda agar semakin peduli terhadap upaya pelestarian lingkungan," kata Ketua Komunitas Yo'Kawa Babel Orie Fachridho di Pangkalpinang, Rabu.

Kegiatan ini dilaksanakan di kawasan pemandian umum Airisah yang berlokasi di Kelurahan Airitam, Kota Pangkalpinang dengan tujuan mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan mendorong gerakan iklim inklusif bagi kelompok rentan.

Kegiatan ini merupakan hasil inisiatif swadaya yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari warga sekitar, pelajar, hingga relawan yang tergabung dalam komunitas.

"Awalnya tempat pemandian umum ini tampak mengkhawatirkan untuk digunakan mandi dan mencuci warga, kami kemudian melakukan kerja bakti bersama sehingga lokasi menjadi lebih luas, airnya jernih dan bisa kembali dimanfaatkan warga setempat," katanya.

Kelompok Pemuda Yo’ Kawa Babel berupaya menjadi sahabat bagi masyarakat dengan menghadirkan program pengabdian berbasis kearifan lokal untuk pembangunan berkelanjutan.

Melalui kegiatan ini diyakini akan mampu melakukan pemberdayaan pemuda dan masyarakat lokal agar berperan aktif dalam menjaga lingkungan serta membangun masa depan yang berkelanjutan bagi Babel.

Koordinator Program Asta Desa Yo'Kawa Babel Ragita Sahendra mengatakan kegiatan yang dilaksanakan di Kelurahan Airitam itu untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di tingkat desa/kelurahan, terutama dalam aspek pengelolaan lingkungan seperti sanitasi dan persampahan.

Gerakan itu bukan sekadar aksi bersih lingkungan, tetapi juga bentuk nyata kontribusi anak muda dalam pembangunan berkelanjutan.

"Melalui Program Asta Desa, kami ingin menumbuhkan kesadaran warga untuk menjaga lingkungan yang tanggung jawab bersama. Dari tempat sederhana seperti pemandian umum Airisah ini, kita belajar bahwa perubahan besar berawal dari kepedulian kecil yang dilakukan bersama," katanya.

Menurut dia, puluhan pemuda dan warga yang terlibat dalam kegiatan itu memiliki semangat luar biasa untuk bergerak bersama dan juga cermin untuk membangun harapan baru bagi lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Ia berharap Program Asta Desa dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain agar gerakan kolaborasi seperti itu terus berkembang.

"Ketika anak muda bersatu dan bergerak dengan hati, maka bukan hanya lingkungan yang dijaga, tetapi juga nilai gotong royong dan kepedulian sosial yang akan tumbuh kuat di tengah masyarakat," katanya

Salah satu peserta kegiatan, Firdaus mengatakan Program Asta Desa memberikan pengalaman berharga bagi dirinya dan peserta lainnya.

“Selain melakukan kegiatan memilah sampah untuk menumbuhkan kepedulian lingkungan, kami juga mendapatkan banyak pengetahuan baru dan kesempatan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar," ujarnya.

Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan dengan melibatkan lebih banyak sukarelawan agar semakin banyak yang merasakan manfaatnya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2025