Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengembangkan hijauan ternak di lahan bekas tambang timah, untuk membantu petani mengembangkan usaha peternakan sapi di daerah itu.
"Pada tahun ini hijauan ternak akan dibuka di lahan bekas tambang timah di Pulau Bangka," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Babel Toni Batubara di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan hijauan pakan ternak sapi di Pulau Bangka akan dibuka di lahan bekas tambang timah Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat dan Bangka Selatan.
"Saat ini kami akan berkoordinasi dengan PT Timah, agar pengembangan hijauan ternak ini berjalan dengan lancar," ujarnya.
Sebelumnya, kata dia, pihaknya telah membuka 30 hektare hijauan pakan ternak sapi di Pulau Belitung dan berhasil untuk memenuhi kebutuhan ternak sapi petani di pulau itu.
"Tanaman rumput gajah untuk pakan ternak yang dikembangkan di Pulau Belitung tumbuh dengan subur dan tanaman ini juga akan dikembangkan di Pulau Bangka," ujarnya.
Menurut dia pengembangan hijauan pakan ternak ini dapat mempercepat pengembangan populasi sapi, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pasokan sapi potong dari luar daerah dalam memenuhi konsumsi daging masyarakat.
"Saat ini ketergantungan pasokan sapi potong masih cukup tinggi dan harga daging di pasaran juga tinggi berkisar Rp120.000 per kilogram," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Pada tahun ini hijauan ternak akan dibuka di lahan bekas tambang timah di Pulau Bangka," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Babel Toni Batubara di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan hijauan pakan ternak sapi di Pulau Bangka akan dibuka di lahan bekas tambang timah Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat dan Bangka Selatan.
"Saat ini kami akan berkoordinasi dengan PT Timah, agar pengembangan hijauan ternak ini berjalan dengan lancar," ujarnya.
Sebelumnya, kata dia, pihaknya telah membuka 30 hektare hijauan pakan ternak sapi di Pulau Belitung dan berhasil untuk memenuhi kebutuhan ternak sapi petani di pulau itu.
"Tanaman rumput gajah untuk pakan ternak yang dikembangkan di Pulau Belitung tumbuh dengan subur dan tanaman ini juga akan dikembangkan di Pulau Bangka," ujarnya.
Menurut dia pengembangan hijauan pakan ternak ini dapat mempercepat pengembangan populasi sapi, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pasokan sapi potong dari luar daerah dalam memenuhi konsumsi daging masyarakat.
"Saat ini ketergantungan pasokan sapi potong masih cukup tinggi dan harga daging di pasaran juga tinggi berkisar Rp120.000 per kilogram," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017