Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengembangkan 3.000 hektare jagung jenis komposit, guna mengurangi impor pakan ternak yang tinggi di daerah itu.
"Selama ini Indonesia masih impor jagung komposit untuk bahan baku pakan ternak," kata Kepala Bidang Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel Heri di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan saat ini baru 50 dari 3.000 hektare jagung komposit yang telah ditanami di Desa Suka Damai Kabupaten Bangka Selatan, guna meningkatkan kesejahteraan petani, sekaligus mendukung sektor pertenakan unggas dan sapi di daerah itu.
"Saat ini kita mengutamakan penanaman jagung pakan ternak dan diharapkan 3.000 hektare target penanaman jagung tahun ini terealisasi dengan baik," katanya.
Menurut dia, pengembangan pertanian jagung komposit ini sesuai arahan Kementerian Pertanian dan Pemprov Kepulauan Babel untuk mengurangi impor jagung untuk mewujudkan swasembada daging ayam dan sapi.
"Kita menargetkan produksi jagung komposit ini bisa 10 ton per hektare, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pabrik pengolahan pakan ternak nasional," katanya.
Ia berharap kelompok petani yang mendapatkan bantuan benih, pupuk dan pembukaan lahan penanaman jagung ini untuk lebih intens mengelola dan merawat tanaman jagung tersebut.
"Kita terus mengawal kelompok tani dalam mengelola tanaman jagung ini, agar target produksi jagung dapat tercapai dengan baik dan pendapatan serta kesejahteraan petani juga meningkat," katanya.