Pangkalpinang (Antara Babel) - Produksi beras petani di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama 2016 sebanyak 16.240 ton atau mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya 14.793 ton, seiring digencarkannya program swasembada beras di daerah itu.  

"Meski hasil beras petani meningkat, namun belum cukup untuk memenuhi konsumsi masyarakat setempat," kata Kepala Dinas Pangan Provinsi Kepulauan Babel Ahmad Damiri di Pangkalpinang, Jumat.

Ia menjelaskan jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Babel mencapai 1,2 juta jiwa dengan kebutuhan konsumsi beras 83 kilogram per orang per tahun.

"Konsumsi beras masyarakat di provinsi ini mencapai 114.778 ton per tahun. Kami masih membutuhkan pasokan 98.535 ton per tahun," ujarnya.

Menurut dia peningkatan produksi beras petani, tidak terlepas dari upaya pemerintah dalam memotivasi petani mengembangkan usaha pertanian padi.

Misalnya pembukaan lahan baru, bantuan benih unggul, pupuk subsidi dan bantuan sarana pertanian lainnya untuk memudahkan petani mengembangkan usahanya.

"Alhamdulillah dalam dua tahun terakhir ini harga beras di masyarakat masih stabil, karena pasokan beras dari sejumlah daerah sentra produksi lancar," ujarnya.

Kepala Seksi Pengadaan dan Penyaluran Disperindag Provinsi Kepulauan Babel, A Evan Savitri mengatakan harga beras di sejumlah pasar tradisional masih bertahan stabil, karena stok di gudang distributor dan pengecer cukup hingga tiga bulan kedepan.

"Saat ini harga beras merek 118 masih bertahan Rp11.000 per kilogram, RM dan TR Rp11.500 per kilogram," ujarnya.

Ia mengatakan stok beras di sejumlah gudang distributor mencapai 5.225 ton atau cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Saat ini pasokan beras dari Pulau Jawa dan Sumatera berjalan lancar dan diperkirakan harga akan terus bertahan stabil," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017