Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunnak) Provinsi Bangka Belitung meminta petani menanam padi sawah secara serentak untuk mengurangi serangan hama.
"Musim tanam padi sawah pada Oktober 2013 diharapkan petani menanam secara serentak untuk meningkatkan produksi padi," kata Kepala Distanbunnak Bangka Belitung (Babel) Sunardi di Pangkalpinang, Senin.
Menurut dia, penanaman padi serentak ini akan mengurangi serangan hama seperti wareng, burung dan tikus.
"Keuntungan menanam secara serentak ini untuk mencegah secara dini serangan hama, utamanya tikus. Bila hanya bagian tengah lahan lebih dahulu dibuka sedangkan di sisi lainnya tidak, biasanya hama tikus sering menyerang tanaman padi tersebut," ujarnya.
Misalnya, petani di Kabupaten Belitung yang mengeluhkan sarangan hama tikus, wareng dan burung, akibat penanaman padi yang tidak serentak.
"Hasil padi petani di Belitung pada September 2013 mengalami penurunan karena sebagian besar tanaman padi diserang hama tikus," ujarnya.
Ia menyatakan, untuk mengantisipasi hama ini cukup sulit, sehingga dibutuhkan pencegahan dini dan kesadaran petani untuk melakukan penanaman padi secara serentak.
"Selama ini kesadaran petani untuk melakukan penanaman padi secara serentak masih kurang, sehingga rentan diserang hama tikus, wareng dan hama lainnya, bahkan hasilnya juga kurang optimal," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya melalui penyuluh di lapangan terus berupaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) petani untuk memanfaatkan program dari Distanak seperti menggunakan teknologi tepat guna dan bibit unggul.
"Saat ini pola pikir petani untuk mengembangkan atau meningkatkan produksi padi masih rendah dan bersifat tradisional, sehingga pemerintah terus berupaya mengubahnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013
"Musim tanam padi sawah pada Oktober 2013 diharapkan petani menanam secara serentak untuk meningkatkan produksi padi," kata Kepala Distanbunnak Bangka Belitung (Babel) Sunardi di Pangkalpinang, Senin.
Menurut dia, penanaman padi serentak ini akan mengurangi serangan hama seperti wareng, burung dan tikus.
"Keuntungan menanam secara serentak ini untuk mencegah secara dini serangan hama, utamanya tikus. Bila hanya bagian tengah lahan lebih dahulu dibuka sedangkan di sisi lainnya tidak, biasanya hama tikus sering menyerang tanaman padi tersebut," ujarnya.
Misalnya, petani di Kabupaten Belitung yang mengeluhkan sarangan hama tikus, wareng dan burung, akibat penanaman padi yang tidak serentak.
"Hasil padi petani di Belitung pada September 2013 mengalami penurunan karena sebagian besar tanaman padi diserang hama tikus," ujarnya.
Ia menyatakan, untuk mengantisipasi hama ini cukup sulit, sehingga dibutuhkan pencegahan dini dan kesadaran petani untuk melakukan penanaman padi secara serentak.
"Selama ini kesadaran petani untuk melakukan penanaman padi secara serentak masih kurang, sehingga rentan diserang hama tikus, wareng dan hama lainnya, bahkan hasilnya juga kurang optimal," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya melalui penyuluh di lapangan terus berupaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) petani untuk memanfaatkan program dari Distanak seperti menggunakan teknologi tepat guna dan bibit unggul.
"Saat ini pola pikir petani untuk mengembangkan atau meningkatkan produksi padi masih rendah dan bersifat tradisional, sehingga pemerintah terus berupaya mengubahnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013