Belitung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat produksi padi petani di daerah itu rata-rata mencapai lima ton per hektare.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Belitung, Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Rabu mengatakan kemampuan produksi padi per hektare petani di daerah itu mengalami peningkatan apabila dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kalau dulu kemampuan produksi hanya berkisar tiga sampai empat ton per hektare saja namun kini meningkat mencapai empat sampai lima ton per hektare," katanya.
Menurut dia, meningkatnya kemampuan produksi padi di daerah itu karena faktor benih unggul yang ditanam oleh para petani.
"Benih padi unggul ini merupakan bantuan dari pemerintah dalam program mendukung ketahanan pangan di tingkat daerah," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, hal ini juga disebabkan oleh bantuan sarana produksi bagi petani untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi seperti pupuk organik, pupuk hayati cair, dan kalium nitrat (KNO3).
"Bantuan ini juga untuk memotivasi petani agar dapat terus meningkatkan produktivitas tanaman padi mereka," katanya.
Tenny menambahkan, jumlah luas tanam padi di daerah itu hingga Oktober mencapai mencapai 201,4 hektare dengan luas panen mencapai 220 hektare.
Sedangkan jumlah produksi padi petani di daerah itu sampai periode Oktober mencapai 802,81 ton Gabah Kering Giling (GKG) meningkat dibandingkan jumlah produksi padi sepanjang tahun 2023 lalu hanya sebanyak 679,7 ton.
DKPP Belitung meyakini jumlah produksi padi petani di daerah itu akan terus mengalami peningkatan sampai akhir tahun karena masih ada sejumlah petak sawah petani yang akan memasuki musim panen.
"Kalau sampai akhir Desember masih ada beberapa petani yang akan panen jadi kami yakin jumlah produksi padi bisa mencapai 900 ton GKG," ujarnya.