Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengembangkan perkebunan durian di atas lahan seluas 20 hektare guna meningkatkan produksi buah durian lokal di daerah itu.

"Saat ini, pengembangan 20 hektare kebun durian di Kabupaten Bangka Barat sedang berjalan dan ditargetkan awal 2014 selesai," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Babel, Sunardi di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan, di atas lahan 20 hektare tersebut akan ditanami durian lokal yaitu durian montong bangkok,kambang, putri dewa, sidatuk, sibotak, sipelor, strong dan namlung petaling yang nama aslinya durian itu "taibabi".

"Kami sudah menyiapkan satu juta bibit durian lokal tersebut, sehingga lima tahun ke depan Bangka Belitung mampu menjadi daerah sentra durian," ujarnya.

Ia mengatakan durian lokal yang memenuhi standar rasa tersebut di daerah itu banyak diminati pasar, baik lokal maupun luar daerah, sehingga akan menambah pendapatan petani durian di daerah itu.

"Saat ini, durian lokal Bangka Belitung khususnya Bangka Barat sudah terkenal di luar provinsi, sehingga hasil durian petani tidak mampu lagi memenuhi permintaan pasar yang cukup tinggi," ujarnya.

Menurut dia, harga buah durian lokal yang sudah terkenal masih stabil tinggi yakni sekitar Rp300.000 hingga Rp700.000 per buah, namun untuk kualitas biasa masih cukup terjangkau yaitu di kisaran Rp20.000 hingga Rp50.000 per buah.

"Dengan harga yang cukup menjanjikan tersebut, kami yakin ke depan akan semakin banyak petani menanam durian unggul, ini jelas akan berdampak meningkatkan produksi durian lokal," kata dia.

Dengan meningkatnya produksi durian lokal tersebut, kata dia, bukan tidak mungkin daerah itu akan menjadi sentral durian nasional yang diharapkan mampu mendukung sektor pariwisata melalui agrowisata.

"Kami berharap dengan adanya pembangunan perkebunan durian ini akan meningkatkan kesejahteraan petani dan ketersediaan buah lokal akan semakin memadai untuk memenuhi konsumsi buah warga yang tinggi," ujarnya.

Pewarta: Pewarta :Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013