Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengimbau petani tidak menggunakan sistem membakar dalam membuka lahan baru, untuk menimalisir kebakaran hutan selama musim kemarau.

"Kami sudah melakukan sosialisasi secara lisan dan tertulis untuk mengubah kebiasaan petani membakar lahan secara terbuka selama musim kemarau," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel Toni Batubara di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan membakar lahan secara terbuka sembarangan dan tidak diawasi sangat berpotensi kebakaran hutan, lahan perkebunan produktif dan pencemaran udara yang merugikan masyarakat lainnya.

"Selama musim kemarau disertai angin kencang mempercepat penyebaran api. Kobaran api yang tidak terkendali ini dapat merambat ke rumah penduduk di sekitar lahan terbakar," ujarnya.

Menurut dia selama musim kemarau selalu ada kebakaran lahan dan hutan, karena kesadaran masyarakat yang masih kurang.

"Membakar lahan selama musim kemarau ini sudah menjadi kebiasaan petani, karena mereka menilai lebih cepat dan murah," ujarnya.

Ia berharap melalui sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran dan mengubah kebiasaan petani dalam membuka lahan baru, sehingga kebakaran hutan dan polusi udara dapat diminimalisir selama musim kemarau.

"Ini salah satu upaya kita dalam menimalisir kebakaran hutan, apalagi musim kemarau tahun ini diperkirakan lebih panjang dan kering. Apabila terjadi kebakaran tentu akan sulit untuk memadamkannya, karena ketersediaan air yang kurang," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017