Merawang (Antara Babel) - Kelompok Tani Suka Maju Desa Jurung, Kecamatan Merawang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengelola buah pinang menjadi minuman sehat yang berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit.

"Buah pinang yang terkenal akan rasa sepatnya kita olah menjadi minuman enak dan berkhasiat untuk mengobati penyakit," ujar anggota Kelompok Tani Suka Maju Desa Jurung sekaligus pelopor pencipta produk, Sarbini, di Merawang, Kabupaten Bangka, Kamis.

Ia mengatakan, produk yang mereka ciptakan adalah teh, kopi, dan jus yang berbahan dasar dari pinang dan dikemas secara higienis serta praktis.

Sarbini mengatakan, awalnya ia hanya membeli buah pinang dari masyarakat dan setelah itu dijual kembali keluar daerah tanpa diolah dengan harga yang murah.

"Menjual buah pinang mentah menurut saya tidak efisien karena daya jual tidak tinggi. Dengan demikian saya berfikir untuk mengolah pinang menjadi produk yang lebih menguntungkan," katanya.

Dengan berbagai uji coba dan inovasi rasa akhirnya ia bisa menciptakan produk jus pinang instan, teh dan kopi buah pinang yang praktis dan enak untuk dinikmati tanpa ada rasa sepat.

Meskipun usaha tersebut baru berjalan satu bulan namun peminat produknya sudah semakin banyak dan sudah di produksi ke kabupaten/kota yang ada di pulau Bangka bahkan ke Batam.

"Kita Produksi setiap hari dan membutuhkan sekitar 30 kilogram buah pinang dan hasil produksi di sebarkan keberbagai daerah," jelasnya.

Ia berharap, buah pinang yang dipandang sebelah mata oleh masyarakat karena rasanya yang sepat kini menjadi buah yang bernilai jual tinggi.

Sebelumnya Sarbini mendapat cibiran, sindiran bahkan cemoohan dari masyarakat atas usahanya mengelola buah yang terasa sepat menjadi produk berkhasiat dan nikmat namun, kini menjadi kebanggaan masyarakat Jurung.

"Kita akan lebih memperluas pemasaran produk, namun saat ini kita masih mengurus proses label halal dari LPPOM MUI," katanya.

Ia berharap produknya bisa menjadi icon Pangkalpinang dan selalu di cari oleh para pelacong untuk dijadikan oleh-oleh khas Babel.

Ia yakin produk ciptaannya bisa di pasarkan lebih luas lagi, tidak hanya di Babel tetapi juga ke luar daerah bahkan ke manca negara sehingga nantinya akan berimbas terhadap perkembangan ekonomi masyarakat sekitar.

"Kita akan terus berusaha agar pemasaran produk semakin luas sehingga dengan demikian memberikan keuntungan bagi semua masyarakat," ujarnya.

Ia mengatakan, buah pinang memiliki berbagai manfaat, seperti menurunkan kolestrol, gula darah, darah tinggi, menghaluskan kulit, menghilangkan jerawat, mengobati struk, baik untuk reproduksi kewanitaan, sebagai buah yang mampu meningkatkan stamina dan banyak lagi manfaat lainnya.

"Satu kotak masing-masing jenis produk seharga Rp20.000 dan dalam 1 hari ia bisa menjual ratusan kotak," katanya.

Melalui ciptaannya Sarbini juga mendorong masyarakat sekitar dan yang ada di kabupaten lainnya untuk bersemangat menanan pinang.

Menurutnya budidaya pinang lebih menguntungkan sebab hasilnya lebih banyak dan masa produksi pohonnya lebih lama yakni hingga 50 tahun.

"Sebatang pohon pinang bisa menghasilkan buah minimal 5 kilogram jika masyrakat menanam seribu batang maka keuntungannya cukup besar karena harga jual pinang bisa mencapai Rp2.500 hingga Rp4.000 perkilogram," katanya.

Ia berharap, produknya bisa bermanfaat lebih banyak lagi bagi masyarakat.

"Kita juga ingin mengajak pemerintah daerah untuk membudidayakan buah pinang karena masa produksi pohonnya sangat lama dan tidak mengganggu kesuburan tanah," ujarnya.

Menurutnya lagi, jika ditekuni dengan benar, buah pinang bisa  menjadi icon daerah dan bisa menggairahkan perekonomian Bangka Belitung pascatimah.

Pewarta: Septi Artiana

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017