Mesuji, Lampung (Antara Babel) - Para sopir truk yang melintas di Jalan Lintas Timur Sumatera sepanjang jalur dari Simpang Pematang hingga perbatasan Agung Batin, Kabupaten Mesuji, Lampung mengeluhkan praktik pungutan liar yang diduga dilakukan oleh oknum polisi.
Menurut para sopir truk itu, di Mesuji, Minggu, saat ini pungli kembali terjadi di Jalintim Sumatera, tepatnya sepanjang jalur dari Simpang Pematang sampai dengan perbatasan Agung Batin, Mesuji.
Keresahan para sopir itu akibat adanya beberapa oknum polisi dari polres setempat yang diduga masih meminta pungli.
Beberapa sopir, Andi di antaranya, mengaku merasa resah. "Saya dari angkutan ekspedisi, hari ini lewat jalur Mesuji melakukan konvoi bersama 5 truk Fuso. Kami dimintai uang per mobil Rp500 ribu dengan alasan uang keamanan."
Padahal, menurutnya, pihkan warga umumnya selama ini sudah merasa aman selama jembatan timbang tutup.
Tapi kenapa, katanya lagi, akhir-akhir ini kembali marak pungli di Mesuji, diduga dilakukan oleh oknum yang mengaku sebagai anggota Polri dari Polres Mesuji.
"Kalau pun itu benar salah satu perbuatan oknum anggota Polres Mesuji, kami menyayangkan hal tersebut. Seharusnya polisi bisa memberikan rasa aman, kenapa kok sekarang malah terbalik, polisi yang membuat resah para sopir," kata Andi dengan nada kesal.
Salah satu sopir lain menyatakan bahwa mereka ada yang dimintai uang Rp500 ribu sampai dengan Rp1 juta. Padahal para sopir itu sering melintas Jalintim itu.
Mereka meminta Kapolda Lampung bersama Mabes Polri untuk menindaklanjuti permasalahan ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
Menurut para sopir truk itu, di Mesuji, Minggu, saat ini pungli kembali terjadi di Jalintim Sumatera, tepatnya sepanjang jalur dari Simpang Pematang sampai dengan perbatasan Agung Batin, Mesuji.
Keresahan para sopir itu akibat adanya beberapa oknum polisi dari polres setempat yang diduga masih meminta pungli.
Beberapa sopir, Andi di antaranya, mengaku merasa resah. "Saya dari angkutan ekspedisi, hari ini lewat jalur Mesuji melakukan konvoi bersama 5 truk Fuso. Kami dimintai uang per mobil Rp500 ribu dengan alasan uang keamanan."
Padahal, menurutnya, pihkan warga umumnya selama ini sudah merasa aman selama jembatan timbang tutup.
Tapi kenapa, katanya lagi, akhir-akhir ini kembali marak pungli di Mesuji, diduga dilakukan oleh oknum yang mengaku sebagai anggota Polri dari Polres Mesuji.
"Kalau pun itu benar salah satu perbuatan oknum anggota Polres Mesuji, kami menyayangkan hal tersebut. Seharusnya polisi bisa memberikan rasa aman, kenapa kok sekarang malah terbalik, polisi yang membuat resah para sopir," kata Andi dengan nada kesal.
Salah satu sopir lain menyatakan bahwa mereka ada yang dimintai uang Rp500 ribu sampai dengan Rp1 juta. Padahal para sopir itu sering melintas Jalintim itu.
Mereka meminta Kapolda Lampung bersama Mabes Polri untuk menindaklanjuti permasalahan ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017