Koba (Antara Babel) - Seorang pemburu "kroto" atau telur semut di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kosasi (45) mengaku mampu meraup untung Rp12 juta per bulan.

Warga pendatang asal Jawa Barat itu di Koba, Selasa, mengatakan, setiap hari dirinya berpenghasilan sekitar Rp300 ribu sampai Rp400 ribu dengan memburu kroto di kawasan hutan di daerah itu.

"Pekerjaan ini saya lakukan sejak 2014. Setiap hari saya bisa mengumpulkan sekitar 4 kilogram kroto dengan harga Rp100 ribu per kilogram," ujarnya.

Ia mengaku tidak harus mengeluarkan modal untuk meraup untung belasan juta tersebut karena hanya berbekal waring dan sebatang kayu untuk memecahkan sarang semut.

"Pekerjaan ini tidak butuh modal, hanya butuh upaya lebih keras dan rajin masuk keluar hutan," ujarnya.

Menurut dia, untuk mendapatkan 4 kilogram kroto dirinya butuh waktu tiga jam saja, dimana telur-telur semut itu sudah ada yang menampungnya.

"Kroto ini peminatnya banyak," ujarnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, kroto diminati masyarakat untuk makanan burung dan belakangan ini juga digunakan untuk makanan ikan dan ayam peternak.

"Tidak ada tantangan berarti saat mengambil telur semut kendati binatang itu menggigit tetapi tidak berbisa," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017