Koba (Antara Babel) - Para supir angkutan yang membawa sembilan bahan kebutuhan pokok dari Kota Pangkalpinang menuju Kecamatan Sungaiselan, Kabupaten Bangka Tengah mengeluhkan jembatan yang rusak parah di ruas jalan Desa Kretak.

"Jembatan itu awalnya ambrol diterjang banjir pada 2016, kemudian dibangun jembatan darurat yang sekarang kondisinya juga sudah rusak," kata Ketua Ikatan Supir Sungaiselan (IKSS), Sulaiman Syazuli di Sungaiselan, Selasa.

Ia menjelaskan, ruas jalan tersebut merupakan satu-satunya akses mengangkut bahan kebutuhan pokok, namun kondisi jembatan yang tidak layak itu membuat para supir angkutan sembako mengurangi kapasitas angkut karena khawatir jembatan rubuh saat dilewati.

"Keputusan pemerintah membangun jembatan darurat memang sudah tepat, tetapi itu mestinya sementara dan sekarang sudah satu tahun lebih jembatan itu masih dalam kondisi darurat," ujarnya.

Ia meminta pemangku kepentingan di Bangka Tengah dan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung memprioritaskan pembangunan jembatan permanen di Desa Kretak tersebut karena merupakan satu-satunya akses menuju Sungaiselan.

"Hampir 75 persen sembako diangkut baik dari Sungaiselan maupun sebaliknya melintasi jembatan itu. Kalau jembatan rubuh tentu ini berimbas terhadap terhambatnya pasokan bahan kebutuhan pokok," katanya.

Ia juga banyak berharap kepada anggota legislatif untuk menyuarakan aspirasi masyarakat terkait kondisi jembatan yang sudah tidak layak itu.

"Kami berharap anggota DPRD sebagai wakil rakyat bisa memperjuangkan pembangunan jembatan permanen di Desa Kretak ini karena kondisinya cukup parah," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017