Toboali (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengembangkan peternakan sapi di lahan bekas penambangan timah guna meningkatkan populasi ternak dan ketersediaan daging sapi di daerah itu.

"Pengembangan ternak sapi tahun ini difokuskan di Kecamatan Toboali dan Pulau Besar," kata Sekretaris Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Bangka Selatan, Rizal di Toboali, Selasa.

Ia menjelaskan pengembangan peternakan sapi di bekas lahan tambang timah akan dilakukan secara terintegrasi dengan sektor pertanian dan perikanan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

"Petani dapat memanfaatkan lahan bekas tambang untuk membudidayakan ikan air tawar dan mengolah kotoran ternak menjadi pupuk kompos untuk mendukung usaha pertaniannya," ujar dia.

Pihaknya saat ini sedang menjalankan program sapi indukan wajib bunting melalui kawin suntik.

"Kami sudah menyediakan anggaran untuk mendukung program sapi wajib bunting ini, agar pengembangan ternak di lahan bekas tambang ini lebih optimal," ujar dia.

Selain menyiapkan anggaran dari APBD, kata dia pihaknya juga sedang mengajukan proposal ke pusat melalui APBN untuk mengembangkan dua jenis peternakan ini.

"Kalau dari APBD kita sudah mengalokasikan anggaran untuk sekolah peternakan rakyat (SPR) yang saat ini sedang dilaksanakan," katanya.

Ia berharap program pengembangan peternakan ini dapat berjalan dengan baik sehingga pertanian baik tanaman pangan maupun holtikultura bisa lebih meningkat.

"Sinergitas juga kita jalin dengan dinas terkait seperti dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk meningkatkan program yang telah ditetapkan," katanya.

Pewarta: Juniardi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017