Pangkalpinang (Antara Babel) - PT Timah (Persero) Tbk menyalurkan pinjaman bergulir Rp3,13 miliar kepada 87 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Bangka Belitung dalam mengembangkan usahanya.

"Kami berharap pinjaman bergulir ini dapat membantu UMKM mengembangkan usaha, meningkatkan produktivitas dan membuka lapangan kerja baru bagi warga lainnya," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PT Timah (Persero) Tbk Renny Hutagalung saat penandatanganan Surat Perjanjian Pinjaman Program Kemitraan Periode Semester I 2017 di Pangkalpinang, Selasa.

Ia menjelaskan bantuan pinjaman bergulir UMKM itu berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-09/MBU/VII/2015 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan jo Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-08/MBU/2008, untuk membantu pelaku usaha mengembangkan usahanya.

Selain itu persetujuan Direktur Keuangan atas memo Kepala PKBL Nomor 265/Tbk/MD-1050/17 tentang Persetujuan Hasil Survei dan RAB Penyaluran Dana Pinjaman Calon Mitra Binaan Program Kemitraan PT Timah.

"Kami berharap penerima bantuan dapat memanfaatkan dana dengan sebaik-baiknya dalam  mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan keluarga," ujarnya.

Ia mengatakan pinjaman bergulir Rp3,13 miliar tersebut diserahkan kepada 87 mitra binaan dengan rincian Kota Pangkalpinang 28 mitra binaan dengan nilai Rp1,01 miliar, Kabupaten Bangka 13 mitra sebesar Rp440 juta, Bangka Barat delapan mitra sebesar Rp260 juta.

Selanjutnya Kabupaten Bangka Tengah sebanyak 19 mitra binaan dengan nilai Rp630 juta, Bangka Selatan 15 mitra Rp610 juta, Kota Bandung tiga mitra sebesar Rp130 juta, Kota Depok satu mitra binaan dengan nilai Rp50 juta.

"Pinjaman bergulir ini merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk turut aktif berkontribusi kepada pelaku usaha, koperasi dan masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, total pinjaman bergulir tahun 2017 sebesar Rp10 miliar yang ditujukan untuk meningkatkan kemandirian dan mewujudkan produk unggulan daerah yang berdaya saing.

"Kami tidak hanya membantu modal usaha, tetapi juga melatih sumber daya manusia pelaku usaha dalam meningkatkan kualitas dan pemasaran produknya. Kita berkeinginan produk UMKM khas daerah ini dapat menembus pasar nasional dan internasional," katanya.

Petani ikan air tawar di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan Isrul mengaku berkat bantuan pinjaman PT Timah usaha budidayakan lele, bawal dan patin mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

"Saat ini produksi ikan sudah mencapai 1 ton per bulan atau mengalami peningkatan dibandingkan sebelum menerima bantuan PT Timah hanya kisaran 200 hingga 300 kilogram per bulan," katanya.

Selain itu, kata dia pihaknya juga sudah menampung tenaga kerja untuk mengelola dan mengembangkan usaha budidaya dan pembesaran ikan air tawar tersebut.

"Saat ini saya sudah punya dua orang karyawan dan akan ditambah mengingat permintaan ikan air tawar yang terus mengalami peningkatan," katanya.

Demikian juga Udin perajin makan khas di Pangkalpinang mengucapkan terima kasih kepada PT Timah yang telah membantu modal usaha kecil masyarakat.

"Alhamdulillah, kami sangat terbantu dalam meningkatkan produksi makanan khas daerah seperti otak-otak, empek-empek, laso dan lainnya untuk memenuhi permintaan konsumen selama bulan puasa Ramadhan ini," ujarnya.

Ia mengatakan permintaan makanan khas selama ramadhan ini mencapai satu ton per hari atau meningkat tajam dibandingkan hari biasanya hanya kisaran 300 kilogram per hari.

"Kami mengucapkan terima kasih dan mudah-mudahan PT Timah selalu jaya dan membantu usaha kecil masyarakat di daerah ini," harapnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017