Jakarta (Antara Babel) - Perwakilan lembaga penyokong perempuan dan
anak Palestina, Adara Relief International, mengunjungi warga Jepara,
Jawa Tengah, yang terlibat dalam proses replikasi mimbar Nuruddin Zanki
di Masjid Al-Aqsa, yang dibakar Israel tahun 1969.
Siaran pers Adara, Kamis, menyebutkan bahwa ada lima warga Indonesia yang terlibat dalam proses replikasi mimbar tersebut antara lain warga Desa Tegal Sambi, Jepara, bernama Abdul Mutholib (47), Zaenal Arifin (42) dan Ali Ridho (65). Dua lainnya bernama Sarmidi (53) dan Mustafid Dinul Azis (39).
"Ini adalah apresiasi pertama yang
kami terima dari sesama masyarakat Indonesia," kata Zaenal Arifin, yang
dikunjungi perwakilan Adara.
Zaenal lantas menuturkan bahwa dalam proses replikasi mimbar di Jordan selama empat tahun, para pembuat replika mimbar mendapat kunjungan dari wakil pemerintahan negara-negara yang terlibat dalam proses.
"Ada dari Turki, Jordan dan Aljazair. Kami selalu ditanya oleh teman-teman dari dua negara itu dengan pertanyaan yang tidak bisa kami jawab, mana wakil pemerintah Indonesia?" kata dia dalam siaran pers Adara.
Sementara
Abdul Mutholib mengungkapkan kebahagiaannya bisa tinggal 10 hari di
lingkungan Masjid Al Aqsa di Yerusalem untuk memasang potongan-potongan
ukiran mimbar.
"Saya sangat senang dan bangga
bisa terlibat dalam proses replikasi mimbar Nuruddin Zanki ini, yang
membuat saya bisa langsung mendatangi dan salat di masjid Al-Aqsa,"
ujarnya.
Dia pun menceritakan sekeping pengalaman saat ditahan di perbatasan Jordan dan Israel.
"Ada
kisah yang sedikit mendebarkan ketika kami ditahan di perbatasan
Jordan-Israel. Semua potongan-potongan ukiran yang berjumlah 16.300
keping yang terbungkus rapi masing-masing dalam kertas anti-api dan
diangkut dengan menggunakan enam mobil pikap, dibongkar satu persatu
untuk alasan keamanan," ujarnya.
"Jadi, sebelum
dibungkus dan diangkut, pihak Israel sudah ikut mengawal sejak di
Jordan dengan memfoto satu persatu kepingan ukiran dan kembali
membongkarnya di perbatasan untuk mencocokkan kesamaan kepingan yang di
Jordan dengan yang ada di perbatasan. Bisa dibayangkan betapa melelahkan
dan merepotkan serta mendebarkan bagi kami proses tersebut," tuturnya.
Ketua Adara Relief International Nurjanah Hulwani haru bisa bersilaturahim dengan Abdul Mutholib, Zaenal Arifin dan Ali Ridho.
"Ini
adalah pertemuan yang membahagiakan sekaligus mengharukan bagi saya
karena bapak-bapak ini sudah kami cari sejak lama. Semoga kita umat
Islam bisa segera salat di masjid Al-Aqsa dalam kondisi Palestina
merdeka seutuhnya," kata Nurjanah.
Adara memberikan tanda kasih kepada lima pengukir yang terlibat dalam pembuatan replika mimbar Masjid Al Aqsa.
Selain itu Adara juga bersilaturahim ke PLTU Tanjung Jati B Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara. Adara mendapat kepercayaan dari LAZIS PT PLN (Persero) Pembangkitan Tanjung Jati B untuk memberikan sumbangan Rp25 juta untuk para guru mengaji di Palestina.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017