Jakarta (Antara Babel) - Pemerintah Indonesia dan Maladewa sepakat untuk memperkuat kerja sama bilateral khususnya di bidang pariwisata menyusul pertemuan bilateral antara Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu Maladewa Mohamed Asim di Jakarta, Rabu.
"Maladewa sangat terkenal dengan pariwisatanya dan Indonesia juga memiliki potensi yang sangat besar di bidang pariwisata," kata Menlu Retno Marsudi setelah menerima kunjungan Menlu Maladewa di Kementerian Luar Negeri, Rabu.
Sama-sama menjadi negara kepulauan, Indonesia sepakat melanjutkan kerja sama di bidang pariwisata dengan Maladewa dan diharapkan kedua negara bisa saling berbagi pengalaman dalam pengembangan pariwisata dan strategi promosi pariwisata.
Maladewa yang menjadi salah satu tujuan wisata dunia mengembangkan hotel-hotelnya yang sebagian besar menggunakan furniture buatan Indonesia, kata Retno.
Selain itu, terdapat sekitar 1.400 WNI yang sebagian besar bekerja di sektor pariwisata di Maladewa.
Dalam pertemuan tersebut kedua menteri luar negeri juga mengutarakan komitmennya dalam konteks Persetujuan Paris untuk memerangi perubahan iklim karena sebagai negara kepulauan, Indonesia dan Maladewa sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim yang bisa berdampak pada sektor pariwisata dan kelangsungan hidup warganya.
Statistik menunjukkan jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Maladewa pada 2015 sebanyak 3.452 orang, sementara wisatawan Maladewa yang berkunjung ke Indonesia tercatat sebanyak 1.907 orang pada tahun yang sama.
Kedua menlu juga membahas masalah konektivitas dan upaya pembangunan yang dilakukan oleh Maladewa untuk menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya.
Dalam hal ini, Indonesia menawarkan kapasitasnya lewat PT DI dan PT PAL. Menlu Maladewa dijadwalkan akan mengunjungi PT DI untuk melihat kemungkinan kerja sama di bidang transportasi dan konektivitas bagi Maladewa.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Menlu Maladewa juga akan membahas kerja sama di bidang perikanan dan maritim dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Maladewa merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia dan tujuan ekspor produk industri Indonesia seperti bahan konstruksi, perlengkapan olah raga, parfum, pecah belah, produk makanan, dan barang kerajinan.
Sementara komoditas impor dari Maladewa ke Indonesia berupa ikan dan produk olahan ikan.
Pada 2016, volume perdagangan antara Indonesia dan Maladewa mencapai 39,3 juta dolar AS.
Sementara total nilai perdagangan kedua negara selama periode 2010-2016 mengalami kenaikan rata-rata sebesar 12,21 persen per tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Maladewa sangat terkenal dengan pariwisatanya dan Indonesia juga memiliki potensi yang sangat besar di bidang pariwisata," kata Menlu Retno Marsudi setelah menerima kunjungan Menlu Maladewa di Kementerian Luar Negeri, Rabu.
Sama-sama menjadi negara kepulauan, Indonesia sepakat melanjutkan kerja sama di bidang pariwisata dengan Maladewa dan diharapkan kedua negara bisa saling berbagi pengalaman dalam pengembangan pariwisata dan strategi promosi pariwisata.
Maladewa yang menjadi salah satu tujuan wisata dunia mengembangkan hotel-hotelnya yang sebagian besar menggunakan furniture buatan Indonesia, kata Retno.
Selain itu, terdapat sekitar 1.400 WNI yang sebagian besar bekerja di sektor pariwisata di Maladewa.
Dalam pertemuan tersebut kedua menteri luar negeri juga mengutarakan komitmennya dalam konteks Persetujuan Paris untuk memerangi perubahan iklim karena sebagai negara kepulauan, Indonesia dan Maladewa sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim yang bisa berdampak pada sektor pariwisata dan kelangsungan hidup warganya.
Statistik menunjukkan jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Maladewa pada 2015 sebanyak 3.452 orang, sementara wisatawan Maladewa yang berkunjung ke Indonesia tercatat sebanyak 1.907 orang pada tahun yang sama.
Kedua menlu juga membahas masalah konektivitas dan upaya pembangunan yang dilakukan oleh Maladewa untuk menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya.
Dalam hal ini, Indonesia menawarkan kapasitasnya lewat PT DI dan PT PAL. Menlu Maladewa dijadwalkan akan mengunjungi PT DI untuk melihat kemungkinan kerja sama di bidang transportasi dan konektivitas bagi Maladewa.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Menlu Maladewa juga akan membahas kerja sama di bidang perikanan dan maritim dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Maladewa merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia dan tujuan ekspor produk industri Indonesia seperti bahan konstruksi, perlengkapan olah raga, parfum, pecah belah, produk makanan, dan barang kerajinan.
Sementara komoditas impor dari Maladewa ke Indonesia berupa ikan dan produk olahan ikan.
Pada 2016, volume perdagangan antara Indonesia dan Maladewa mencapai 39,3 juta dolar AS.
Sementara total nilai perdagangan kedua negara selama periode 2010-2016 mengalami kenaikan rata-rata sebesar 12,21 persen per tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017