Jakarta (Antara Babel) - Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri telah menerima sedikitnya tujuh laporan dari orangtua calon siswa taruna Akademi Kepolisian (Akpol) yang mengeluhkan hasil seleksi penerimaan calon siswa Akpol di Polda Jabar.
"Ada tujuh dari orang tua calon siswa yang melaporkan ke Propam Mabes Polri tentang hal yang terjadi di Polda Jabar," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat.
Selanjutnya laporan tersebut akan dianalisis terlebih dulu oleh pihak Propam.
Selain itu, menurut mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya ini, tim evaluasi Panitia Pusat dan tim Propam Mabes Polri sedang melakukan verifikasi ke Polda Jabar terkait kasus ini.
Rikwanto mengatakan setelah adanya hasil dari verifikasi tersebut dalam beberapa hari kedepan, baru bisa disimpulkan ada tidaknya pelanggaran etik ataupun pelanggaran pidana dalam sejumlah laporan yang dilaporkan oleh para orang tua calon siswa tersebut.
"Mudah-mudahan dalam satu, dua hari bisa diketahui hasil evaluasinya," kata Rikwanto.
Sebelumnya, sebuah video para orang tua yang anaknya gagal lolos menjadi siswa Akpol, mengamuk di Polda Jawa Barat, viral di internet. Mereka menuding pihak Polda Jawa Barat tidak transparan dalam menentukan para peserta calon siswa Akpol yang lolos.
Dalam video tersebut, para orang tua meminta pertanggungjawaban Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan karena menerapkan kebijakan kuota dalam seleksi calon siswa Akpol di Polda Jabar yakni kuota putra daerah dan non-putra daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Ada tujuh dari orang tua calon siswa yang melaporkan ke Propam Mabes Polri tentang hal yang terjadi di Polda Jabar," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat.
Selanjutnya laporan tersebut akan dianalisis terlebih dulu oleh pihak Propam.
Selain itu, menurut mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya ini, tim evaluasi Panitia Pusat dan tim Propam Mabes Polri sedang melakukan verifikasi ke Polda Jabar terkait kasus ini.
Rikwanto mengatakan setelah adanya hasil dari verifikasi tersebut dalam beberapa hari kedepan, baru bisa disimpulkan ada tidaknya pelanggaran etik ataupun pelanggaran pidana dalam sejumlah laporan yang dilaporkan oleh para orang tua calon siswa tersebut.
"Mudah-mudahan dalam satu, dua hari bisa diketahui hasil evaluasinya," kata Rikwanto.
Sebelumnya, sebuah video para orang tua yang anaknya gagal lolos menjadi siswa Akpol, mengamuk di Polda Jawa Barat, viral di internet. Mereka menuding pihak Polda Jawa Barat tidak transparan dalam menentukan para peserta calon siswa Akpol yang lolos.
Dalam video tersebut, para orang tua meminta pertanggungjawaban Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan karena menerapkan kebijakan kuota dalam seleksi calon siswa Akpol di Polda Jabar yakni kuota putra daerah dan non-putra daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017