Washington (Antara Babel) - Kelompok ISIS berada di ambang kekalahan di
bekas benteng mereka di Mosul, Irak, di mana para petempur akan
digulingkan sepenuhnya pada pekan depan, kata seorang jenderal koalisi,
Kamis (6/7) waktu setempat.
Brigadir Jenderal asal Kanada, Dave Anderson, yang bertugas mengawasi pelatihan pasukan lokal koalisi pimpinan Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa pasukan keamanan Irak berhasil mengisolasi ISIS di kawasan Kota Tua Mosul dekat Sungai Tigris.
"Pasukan Irak kian mendekati Sungai Tigris dari barat, dan menghadapi musuh yang jelas berada di ambang kekalahan," ujar Anderson kepada awak media melalui percakapan video dari Baghdad.
Menanggapi pertanyaan mengenai jumlah gerilyawan ISIS yang tersisa di Mosul, Anderson mengatakan ia tidak mengetahui secara pasti, tetapi mengklaim mereka akan berhasil ditumpas pekan depan.
Ia mengatakan koalisi mulai mengirimkan bantuan agar kepolisian Irak mampu meningkatkan kendali atas Mosul dan menjaga kota tersebut setelah berhasil dibebaskan.
Bantuan tersebut datang dalam bentuk kontainer yang antara lain berisi tangki air, laptop, telepon, tempat penyimpanan senjata, peralatan pos pemeriksaan dan dua kapal penjelajah darat, demikian AFP.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
Brigadir Jenderal asal Kanada, Dave Anderson, yang bertugas mengawasi pelatihan pasukan lokal koalisi pimpinan Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa pasukan keamanan Irak berhasil mengisolasi ISIS di kawasan Kota Tua Mosul dekat Sungai Tigris.
"Pasukan Irak kian mendekati Sungai Tigris dari barat, dan menghadapi musuh yang jelas berada di ambang kekalahan," ujar Anderson kepada awak media melalui percakapan video dari Baghdad.
Menanggapi pertanyaan mengenai jumlah gerilyawan ISIS yang tersisa di Mosul, Anderson mengatakan ia tidak mengetahui secara pasti, tetapi mengklaim mereka akan berhasil ditumpas pekan depan.
Ia mengatakan koalisi mulai mengirimkan bantuan agar kepolisian Irak mampu meningkatkan kendali atas Mosul dan menjaga kota tersebut setelah berhasil dibebaskan.
Bantuan tersebut datang dalam bentuk kontainer yang antara lain berisi tangki air, laptop, telepon, tempat penyimpanan senjata, peralatan pos pemeriksaan dan dua kapal penjelajah darat, demikian AFP.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017