Pangkalpinang (Antara Babel) - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) tahun ajaran 2017/2018 di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah melebihi kuota yang ditetapkan.
Hal itu karena pertumbuhan penduduk meningkat dan banyaknya siswa dari luar daerah yang berminat menuntut ilmu di kota itu.
"Jumlah siswa SD yang tamat tahun ini mencapai 3.700 orang lebih sementara kuota penerimaan siswa SMPN dan sederajat 3.400 orang," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang Edison Taher di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan, sebanyak 3.700 siswa SD yang tamat tersebut belum termasuk siswa dari kabupaten lainnya yang mendaftar di SMPN di Kota Pangkalpinang sehingga terjadi persaingan yang ketat dalam PPDB tahun ini.
"Siswa tamatan SD yang mendaftar mengalami peningkatan, sementara kuota PPDB tahun ini masih tetap sama dengan tahun sebelumnya," ujarnya.
Untuk mengatasi masalah keterbatasan kuota PPDB ini, pihaknya terus berupaya mencari solusinya, misalnya mengembangkan sekolah, menambah ruang kelas dan lainnya agar siswa tetap bersekolah.
"Apapun alasannya anak-anak ini harus sekolah. Tidak alasan bagi orang tua untuk tidak menyekolahkan anaknya, meskipun alasan ekonomi," ujarnya.
Menurut dia, konsep pengembangan sekolah untuk meningkatkan daya tampung siswa ini yaitu sekolah tidak gratis.
"Konsep sekolah bukan gratis ini tidak akan memberatkan anak-anak yang tidak mampu, karena pemerintah kota telah menganggarkan dana beasiswa untuk membantu siswa kurang mampu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
Hal itu karena pertumbuhan penduduk meningkat dan banyaknya siswa dari luar daerah yang berminat menuntut ilmu di kota itu.
"Jumlah siswa SD yang tamat tahun ini mencapai 3.700 orang lebih sementara kuota penerimaan siswa SMPN dan sederajat 3.400 orang," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang Edison Taher di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan, sebanyak 3.700 siswa SD yang tamat tersebut belum termasuk siswa dari kabupaten lainnya yang mendaftar di SMPN di Kota Pangkalpinang sehingga terjadi persaingan yang ketat dalam PPDB tahun ini.
"Siswa tamatan SD yang mendaftar mengalami peningkatan, sementara kuota PPDB tahun ini masih tetap sama dengan tahun sebelumnya," ujarnya.
Untuk mengatasi masalah keterbatasan kuota PPDB ini, pihaknya terus berupaya mencari solusinya, misalnya mengembangkan sekolah, menambah ruang kelas dan lainnya agar siswa tetap bersekolah.
"Apapun alasannya anak-anak ini harus sekolah. Tidak alasan bagi orang tua untuk tidak menyekolahkan anaknya, meskipun alasan ekonomi," ujarnya.
Menurut dia, konsep pengembangan sekolah untuk meningkatkan daya tampung siswa ini yaitu sekolah tidak gratis.
"Konsep sekolah bukan gratis ini tidak akan memberatkan anak-anak yang tidak mampu, karena pemerintah kota telah menganggarkan dana beasiswa untuk membantu siswa kurang mampu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017