Pangkalpinang (Antara Babel) - Harga daging ayam di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung naik sebesar Rp4.000 per kilogram.

"Kenaikan harga daging ayam cukup tinggi yakni dari Rp28 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram karena permintaan meningkat," ujar Sumi, seorang pedagang daging ayam di Pasar Pagi Pangkalpinang, Kamis.

Ia menjelaskan kenaikan harga daging ayam disebabkan permintaan meningkat sejak harga ikan mahal dan menjelang Hari Raya Idul Adha, sedangkan stok mencukupi.

"Sejak harga ikan melambung tinggi sebagian masyarakat memilih konsumsi ayam untuk memenuhi protein mereka sehingga permintaan meningkat dan hal tersebut menyebabkan harga daging ayam mahal," katanya.

Sumi memperkirakan permintaan daging ayam akan terus mengalami peningkatan hingga Idul Adha karena ayam menjadi menu favorit saat Lebaran.

"Menu berbahan dasar daging ayam sudah menjadi tradisi saat Lebaran sehingga kebutuhan meningkat saat itu," jelasnya.

Meskipun harga ayam naik, tetapi keuntungan yang diperoleh sama saja karena harga dari agen juga mahal sehingga modal lebih besar.

"Mahalnya daging ayam tidak mempengaruhi keuntungan karena sudah dari agennya juga mahal," jelasnya.

Sementara itu seorang pembeli, Lena, mengeluhkan naiknya harga daging ayam karena menambah pengeluaran ibu-ibu rumah tangga.

"Kalau seperti ini pengeluaran untuk lauk pauk bertambah besar karena selain ikan yang tidak kunjung turun, kini disusul oleh harga daging ayam juga," ujarnya.

berharap agar pemerintah dapat mengatasi kenaikan harga lauk seperti, ayam, ikan, sayur dan sebagainya agar tidak memeberatkan masyarakat.

Pewarta: Septi Artiana

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017