Jakarta (Antara Babel) - TNI Angkatan Darat bersama Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama menyelanggarakan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-100 guna mencapai swasembada pangan nasional.

"Pada TMMD Ke-100 ini, TNI bekerja sama dengan Kementerian Pertanian RI dalam rangka mempercepat tercapainya visi pemerintah untuk meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono saat pembukaan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) TMMD Ke-100 yang dilaksanakan di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa.

Latar belakang kerja sama itu, kata Mulyono selaku Penanggung Jawab Operasional (PJO) TMMD sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada Apel Dansat TNI AD yang dilaksanakan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada bulan Desember 2014, tentang perintah kepada TNI AD untuk membantu mewujudkan program pemerintah swasembada pangan.

"Perintah Presiden tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan MoU antara Mentan dengan KSAD pada tanggal 8 Januari 2015 untuk mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional." kata Jenderal Mulyono.

Oleh karena itu, kata dia, tidak berlebihan apabila tema Rakornis TMMD Ke-100 ini adalah "Dengan Semangat Kemanunggalan TNI dan Rakyat Kita Percepat Pembangunan di Daerah guna Meningkatkan Kemandirian Pangan dan Kesejahteraan Masyarakat dalam rangka Menjaga Keutuhan Wilayah NKRI".

Sesuai dengan tema tersebut, maka Kementan akan memberikan dukungan di setiap wilayah sasaran TMMD berupa bibit pertanian, saluran irigasi dan alat pertanian, disesuaikan dengan tipologi wilayah tersebut.

Kegiatan TMMD Ke-100 TA 2017 ini akan dilaksanakan selama 30 hari mulai 26 September hingga 25 Oktober 2017 melibatkan personel unsur TNI dan Polri, kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian atau LPNK dan masyarakat sebanyak 7.800 orang yang tersebar di 52 satgas, 52 kabupaten dan kota, 66 kecamatan dan 94 Desa.

Pelaksanaan TMMD selama ini merupakan kerja sama antara TNI AD dengan berbagai kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian di seluruh wilayah Indonesia. Pelaksanaan TMMD juga melibatkan pemerintah daerah terutama pemerintah kabupaten-kota Indonesia dan berbagai komponen nangsa lainnya.

Berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kepada seluruh gubernur,bupati dan wali kota Nomor 140/174/SJ tanggal 16 Januari 2017 tentang Penambahan kegiatan program TMMD dari dua kali menjadi tiga kali dalam setahun, maka mulai tahun 2017 ini terdapat perubahan dalam pelaksanaan TMMD yang semula dua kali dalam setahun menjadi tiga kali dalam setahun.

"Program TMMD Ke-100 ini sendiri, merupakan pelaksanaan TMMD tahap Ke-3 pada 2017," katanya.

Pada TMMD Ke-99 yang baru lalu, TNI bekerja sama dengan Kemenkes dengan melaksanakan kegiatan bakti sosial kesehatan di berbagai wilayah perbatasan dan pulau terluar.

"Terdapat 14 kabupaten dan kota yang menjadi sasaran bakti sosial kesehatan tersebut, yaitu Rohul, Bintan, Mesuji, Nunukan, Mamuju, Kupang, Sanggau, Minahasa, Bone Bolango, Buru, Halmahera Barat, Nabire, Puncak Jaya dan Boven Digoel," kata mantan Pangkostrad ini.

Pewarta: Syaiful Hakim

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017