Pangkalpinang (Antara Babel) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeluarkan pernyataan sikap sebagai bentuk keprihatinan terhadap tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar.

"Tragedi kemanusiaan yang telah lama terjadi terhadap etnis Rohingya sungguh membuat kita sangat sedih dan sangat prihatin, oleh karena itu patut untuk diupayakan usaha-usaha kita bersama secara nasional maupun internasional untuk segera mengakhiri permasalahan tersebut," kata Ketua FKUB Kepulauan Babel, Subuh Wibisono di Pangkalpinang, Kamis.

Ia menerangkan FKUB Kepulauan Babel menyadari bahwa tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar bukan semata-mata akibat konflik agama, melainkan karena konflik kepentingan yang sangat kompleks.

"Sikap kami bahwa kerukunan dan persaudaraan sebagai bangsa Indonesia adalah segala-galanya bagi tetap tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila sehingga segenap umat diharapkan tetap tenang dan waspada agar tidak mudah terpancing pemberitaan negatif terkait isu Rohingya," terangnya.

Menurut Subuh, FKUB Kepulauan Babel mengimbau kepada semua komponen bangsa Indonesia khususnya segenap umat beragama untuk selalu berada dalam satu pandangan dalam satu kesatuan sikap bersama Presiden, pemerintah dan lembaga negara lainnya menyikapi masalah kemanusiaan etnis Rohingya.

"Umat beragama dapat bersinergi dengan komponen pemerintahan agar perjuangan untuk saudara kita etnis Rohingya bisa terus ditegakkan dan kerukunan bangsa Indonesia tetap terpelihara bahkan ditingkatkan," ujarnya.

Selain itu, FKUB juga mendukung upaya-upaya serius yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia beserta segenap komponen bangsa untuk ikut mengakhiri tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya.

"FKUB Kepulauan Babel juga mendorong agar para pemuka agama dapat menghimbau umatnya masing-masing supaya tetap menjaga situasi yang kondusif dalam menyikapi masalah etnis Rohingya di Myanmar," katanya.

Pewarta: Mahendra

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017