Belitung (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meminta peserta Pemilu 2024 di daerah itu menghindari kampanye yang mengandung unsur Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).
Ketua FKUB Belitung, Harmizi di Tanjung Pandan, Senin mengatakan kampanye yang mengandung unsur SARA berpotensi mengganggu dan merusak kerukunan antar umat beragama yang selama ini sudah terjalin dengan baik di daerah itu.
"Kami mengimbau kepada para peserta pemilu baik partai politik calon legislatif peserta pemilu tidak melaksanakan kegiatan kampanye yang mengandung atau berbau unsur SARA," katanya.
Menurut Harmizi, Pemilu 2024 adalah sarana integrasi bangsa sudah seharusnya tidak diwarnai dengan hal-hal yang berbau SARA karena berpotensi menimbulkan disintegrasi atau perpecahan.
"Silahkan berkampanye dengan sehat tanpa diwarnai dengan isu SARA sehingga tidak merusak pesta demokrasi lima tahunan bangsa Indonesia pada 14 Februari mendatang," ujarnya.
Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan ras sehingga perbedaan menjadi sesuatu hal yang mutlak dan tidak bisa dihindari.
"Maka pelaksanaan Pemilu 2024 seharusnya menyatukan bangsa Indonesia. Pemilu 2024 harus dirayakan dengan penuh semangat dan rasa kegembiraan," katanya.
Selain itu, Harmizi juga mengimbau peserta Pemilu 2024 tidak menjadikan rumah ibadah sebagai tempat untuk berkampanye.
"Karena KPU sudah menerbitkan aturan yang jelas bahwa kegiatan kampanye yang dilaksanakan di tempat ibadah merupakan sebuah pelanggaran. Jadi jangan sampai memancing persoalan-persoalan yang bisa menimbulkan konflik," ujarnya.
Disampaikannya, FKUB Belitung siap merawat kerukunan antar umat beragama di daerah itu menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
"Salah satunya adalah dengan terus menyampaikan pesan kerukunan antar umat beragama kepada masyarakat menjelang pelaksanaan Pemilu 2024" katanya.