Muntok (Antara Babel) - Pengurus Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengimbau para nelayan agar berhati-hati saat melaut dan mewaspadai potensi terjadinya gelombang tinggi di perairan sekitar Pulau Bangka.
"Potensi gelombang tinggi dan angin kencang masih mungkin terjadi selama beberapa hari ke depan, kami imbau nelayan tetap waspada dan tidak memaksakan diri melaut saat cuaca buruk guna menghindari kecelakaan," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia (LKPI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Suhaidir Kojek saat dihubungi dari Muntok, Minggu.
Ia mengatakan, dua hari lalu pihaknya telah turun ke beberapa lokasi dimulai dari perairan Tanjungniur Tempilang, Pulau Putri, Penyusuk, Romodong Belinyu untuk memastikan kondisi gelombang di perairan setempat.
"Dari survei kami imbau masyarakat agar berhati-hati bermain di pinggir pantai karena gelombang laut cukup besar dan khusus untuk nelayan tetap waspada karena cuaca bisa berubah-ubah, baik dari pusaran angin, badai dan gelombang tinggi," katanya.
Ia merencanakan hari Minggu ini menyusuri secara manual ke sejumlah lokasi di Kabupaten Bangka Tengah, Pangkalpinang, Bangka Selatan sampai ke Pulau Belitung guna memastikan kondisi keamanan perairan.
"LKPI Babel dan Forum Masyarakat Nelayan Bangka (Formnebak) secara rutin akan melakukan survei lapangan guna memastikan cuaca demi keamanan nelayan," katanya.
Ia mengharapkan para nelayan yang akan tetap melaut untuk bekerja bersama-sama dan tidak terlalu jauh ke tengah serta menjaga jarak antarperahu agar bisa saling berkomunikasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, gunakan perlengkapan keselamatan diri dan alat komunikasi yang bisa digunakan pada kondisi darurat untuk meminta pertolongan kepada kawan nelayan terdekat.
Namun, kata dia, untuk menghindari terjadinya kecelakaan saat bekerja akan lebih baik jika nelayan tidak memaksakan diri melaut pada saat terjadi cuaca buruk.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Pangkalpinang, pada Sabtu (9/9) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang maksimum dengan ketinggian 2,0 sampai 3,0 meter yang dapat terjadi di perairan timur Belitung dan Selat Karimata.
Ketinggian gelombang signifikan di jalur penyeberangan Selat Bangka diprakirakan antara 0,25 sampai 0,75 meter, di Selat Gelasa, utara Bangka, dan selatan Bangka sekitar antara 0,5 sampai 1,0 meter, sedangkan di Selat Karimata sekitar 0,75 sampai 1,5 meter dengan ketinggian gelombang maksimum yang dapat mencapai dua kali ketinggian gelombang signifikan.
Untuk ketinggian pasang air laut maksimum di pesisir pantai Membalong Kabupaten Belitung mencapai 2,04 meter, di Sungailiat 1,59 meter, Toboali sekitar 1,71 meter, pesisir pantai Kelapa Kampit 1,56 meter, di Muntok sekitar 0,70 meter, di Belinyu 0,78 meter, dan di Tanjungpandan 0,99 meter.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Potensi gelombang tinggi dan angin kencang masih mungkin terjadi selama beberapa hari ke depan, kami imbau nelayan tetap waspada dan tidak memaksakan diri melaut saat cuaca buruk guna menghindari kecelakaan," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia (LKPI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Suhaidir Kojek saat dihubungi dari Muntok, Minggu.
Ia mengatakan, dua hari lalu pihaknya telah turun ke beberapa lokasi dimulai dari perairan Tanjungniur Tempilang, Pulau Putri, Penyusuk, Romodong Belinyu untuk memastikan kondisi gelombang di perairan setempat.
"Dari survei kami imbau masyarakat agar berhati-hati bermain di pinggir pantai karena gelombang laut cukup besar dan khusus untuk nelayan tetap waspada karena cuaca bisa berubah-ubah, baik dari pusaran angin, badai dan gelombang tinggi," katanya.
Ia merencanakan hari Minggu ini menyusuri secara manual ke sejumlah lokasi di Kabupaten Bangka Tengah, Pangkalpinang, Bangka Selatan sampai ke Pulau Belitung guna memastikan kondisi keamanan perairan.
"LKPI Babel dan Forum Masyarakat Nelayan Bangka (Formnebak) secara rutin akan melakukan survei lapangan guna memastikan cuaca demi keamanan nelayan," katanya.
Ia mengharapkan para nelayan yang akan tetap melaut untuk bekerja bersama-sama dan tidak terlalu jauh ke tengah serta menjaga jarak antarperahu agar bisa saling berkomunikasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, gunakan perlengkapan keselamatan diri dan alat komunikasi yang bisa digunakan pada kondisi darurat untuk meminta pertolongan kepada kawan nelayan terdekat.
Namun, kata dia, untuk menghindari terjadinya kecelakaan saat bekerja akan lebih baik jika nelayan tidak memaksakan diri melaut pada saat terjadi cuaca buruk.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Pangkalpinang, pada Sabtu (9/9) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang maksimum dengan ketinggian 2,0 sampai 3,0 meter yang dapat terjadi di perairan timur Belitung dan Selat Karimata.
Ketinggian gelombang signifikan di jalur penyeberangan Selat Bangka diprakirakan antara 0,25 sampai 0,75 meter, di Selat Gelasa, utara Bangka, dan selatan Bangka sekitar antara 0,5 sampai 1,0 meter, sedangkan di Selat Karimata sekitar 0,75 sampai 1,5 meter dengan ketinggian gelombang maksimum yang dapat mencapai dua kali ketinggian gelombang signifikan.
Untuk ketinggian pasang air laut maksimum di pesisir pantai Membalong Kabupaten Belitung mencapai 2,04 meter, di Sungailiat 1,59 meter, Toboali sekitar 1,71 meter, pesisir pantai Kelapa Kampit 1,56 meter, di Muntok sekitar 0,70 meter, di Belinyu 0,78 meter, dan di Tanjungpandan 0,99 meter.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017