Pangkalpinang (Antara Babel) - Harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung turun Rp10.000 per kilogram yaitu dari Rp40.000 menjadi Rp30.000 per kilogram, karena stok cukup dan permintaan konsumen mulai berkurang.

"Saat ini stok cabai merah besar di gudang distributor mencapai 25 ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kepulauan Babel Riza Aryani di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan hasil pemantauan di sejumlah pasar tradisional dan pasar moderen ritail harga cabai merah biasa dan kriting turun menjadi Rp30.000 per kilogram dari Rp40.000 per kilogram, karena pasokan dari sentra produksi di Pulau Jawa dan Sumatera lancar.

Demikian juga harga cabai rawit merah turun menjadi Rp40.000 dari Rp45.000 per kilogram dan cabai rawit hiau turun menjadi Rp30.000 dari Rp35.000 per kilogram.

"Saat ini permintaan masyarakat mengalami penurunan, sehingga distributor terpaksa membatasi pasokan cabai dari luar daerah," ujarnya.

Menurut Riza pelaku usaha membatasi pasokan cabai sebagai antisipasi kerugian, karena komoditas ini tidak bisa bertahan lama dan mudah membusuk.

"Saat ini pedagang cukup mengeluhkan permintaan konsumen yang sepi, sehingga mereka memilih untuk mengurangi pasokan. Jika komoditas ini tidak berhasil terjual tentu akan membusuk dan akhirnya pedagang merugi," ujarnya.

Meskipun demikian, ia berharap distributor untuk terus menambah pasokan, guna mengantisipasi harga naik dan akhirnya permintaan masyarakat akan semakin berkurang.

"Selama ini untuk memenuhi kebutuhan cabai masyarakat, kita masih mengandalkan pasokan dari luar karena hasil panen petani lokal yang terbatas dan tidak cukup untuk memenuhi konsumsi masyarakat di provinsi kepulauan ini," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017