Pangkalpinang (Antara Babel) - Pangkalan TNI AL (Lanal) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memaksimalkan fungsi pos mengamatan yang tersebar di sepanjang wilayah perairan untuk menjaga keamanan laut dari upaya masuknya para pelaku teror.
"Lanal Kepulauan Babel memiliki pos-pos pengamatan di sepanjang perairan yang diperkuat kapal TNI AL untuk melindungi wilayah keamanan laut dari upaya masuknya para pelaku teroris," kata Palaksa Lanal Kepulauan Babel, Letkol Laut (P) Ahmad Mahdi Lubis di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menerangkan Lanal Kepulauan Babel memiliki sekitar 14 pos pengamatan sehingga dapat menjadi sumber informasi utama dalam upaya menjaga keamanan wilayah laut.
"Kami menilai situasi keamanan wilayah laut terkait upaya masuknya para pelaku teroris di Kepulauan Babel masih belum ditemukan sehingga masih tergolong kondusif," ujarnya.
Menurut Ahmad, sosialisasi penguatan wawasan kebangsaan juga terus dilakukan oleh berbagai pihak di Kepulauan Babel sehingga dapat menghambat tumbuhnya paham radikalisme terutama di pulau-pulau terpencil.
"Sebagai langkah pencegahan berkembangnya paham radikalisme di daerah kepulauan maka Lanal Kepulauan Babel akan menggiatkan operasi-operasi pengawasan wilayah laut dan pulau-pulau kecil," terangnya.
Selain itu, lanjut dia, Lanal Kepulauan Babel juga membekali setiap komandan pos TNI AL tentang wawasan kebangsaan dan bhineka tunggal ika agar dapat menjadi panutan dan sumber informasi bagi masyarakat sekitar untuk memperkuat kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Tantangan ke depan bagi Indonesia selain radikalisme dan terorisme ialah berlakunya "proxy war" dengan memanfaatkan celah suatu sistem yang belum sempurna oleh peran pihak ketiga untuk mengadu domba di lingkungan masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Lanal Kepulauan Babel memiliki pos-pos pengamatan di sepanjang perairan yang diperkuat kapal TNI AL untuk melindungi wilayah keamanan laut dari upaya masuknya para pelaku teroris," kata Palaksa Lanal Kepulauan Babel, Letkol Laut (P) Ahmad Mahdi Lubis di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menerangkan Lanal Kepulauan Babel memiliki sekitar 14 pos pengamatan sehingga dapat menjadi sumber informasi utama dalam upaya menjaga keamanan wilayah laut.
"Kami menilai situasi keamanan wilayah laut terkait upaya masuknya para pelaku teroris di Kepulauan Babel masih belum ditemukan sehingga masih tergolong kondusif," ujarnya.
Menurut Ahmad, sosialisasi penguatan wawasan kebangsaan juga terus dilakukan oleh berbagai pihak di Kepulauan Babel sehingga dapat menghambat tumbuhnya paham radikalisme terutama di pulau-pulau terpencil.
"Sebagai langkah pencegahan berkembangnya paham radikalisme di daerah kepulauan maka Lanal Kepulauan Babel akan menggiatkan operasi-operasi pengawasan wilayah laut dan pulau-pulau kecil," terangnya.
Selain itu, lanjut dia, Lanal Kepulauan Babel juga membekali setiap komandan pos TNI AL tentang wawasan kebangsaan dan bhineka tunggal ika agar dapat menjadi panutan dan sumber informasi bagi masyarakat sekitar untuk memperkuat kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Tantangan ke depan bagi Indonesia selain radikalisme dan terorisme ialah berlakunya "proxy war" dengan memanfaatkan celah suatu sistem yang belum sempurna oleh peran pihak ketiga untuk mengadu domba di lingkungan masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017