Pangkalpinang (Antara Babel) - Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah meminta perusahaan Badan Usaha Milik Negara dan swasta untuk membantu pemerintah daerah mengatasi kelangkaan ikan selama kondisi cuaca di perairan daerah ini memburuk.

"Kita terus mendorong perusahaan melalui dana CSR membangun gudang pendingin ikan ("cold storage") untuk mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga ikan yang tinggi selama kondisi cuaca memburuk," kata Abdul Fatah di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan saat ini harga ikan di pasar tradisional dan moderen ritail sudah mengalami kenaikan tinggi, karena hasil tangkapan nelayan terbatas untuk memenuhi konsumsi masyarakat yang tinggi.

"Kenaikan harga ikan yang tinggi ini menjadi pemicu naiknya angka inflasi, sehingga akan membebani ekonomi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya," katanya.

Abdul Fatah mengatakan hasil evaluasi realisasi dana CSR perusahaan BUMN dan swasta triwulan I tahun ini mencapai Rp28.321 miliar dan dinilai masih banyak program yang belum menyentuh kepentingan masyarakat.

"Kami berharap program CSR perusahaan ini triwulan selanjutnya lebih difokuskan pembangunan "cold storage" dalam memberdaya ekonomi nelayan tradisional dan sekaligus membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan menekan inflasi di daerah ini," ujarnya.

Menurut dia dengan ada peran pelau usaha membangun gudang pendingin ikan skala besar ini sangat membantu pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas persediaan dan harga ikan di masyarakat, baik saat hasil tangkapan ikan nelayan banyak maupun berkurang selama kondisi cuaca memburuk.

"Saat ini kita sedang membangun gudang pendingin ikan di Pulau Pongok. Satu unit cold storage ini belum mampu menampung hasil tangkapan ikan nelayan, apalagi disaat kondisi cuaca di laut membaik," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017