Pangkalpinang (Antara Babel) - BKKBN menggelar talkshow membahas tentang upaya menekan pernikahan usia dini dan angka kelahiran di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang masih tinggi.

"KB bukan membatasi kelahiran, tetapi mengatur. Oleh karena itu kita harus kampanyekan usia idela perkawinan di semua daerah," kata Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty di Pangkalpinang, Rabu.

Talkshow bertemakan "Saatnya yang muda, yang berencana" dan dihadiri Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan beserta kepala organisasi perangkat daerah di lingkungan pemerintah provinsi itu dimaksudkan untuk membangun keluarga yang berkualitas sekaligus menekan angka kelahiran.

Surya menjelaskan, untuk mewujudkan program pembangunan keluarga berkualitas generasi muda harus membuat rencana kapan akan menikah dan mengatur angka kelahiran. Usia pernikahan ideal untuk perempuan yakni 21 tahun dan laki-laki 22 tahun.

"Kita harus membangun manusia agar memiliki kuantitas dan kualitas hidup yang baik," ujarnya.

Untuk itu pihaknya membangun pusat informasi konseling remaja dan Kampung KB sebagai pusat informasi berbasis masyarakat agar dapat mengedukasi para orang tua.

"Dengan mendirikan pusat konseling dan kampung KB kita mengajak para remaja dan generasi muda untuk berkata tidak untuk pernikahan dini dan seks bebas, dan berkata tidak juga untuk narkoba," ujarnya.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan menambahkan, pihaknya juga bersinergi dengan BKKBN untuk menekan angka pernikahan dini dan angka kelahiran.

"Kita akan mengedukasi para orang tua untuk membangun keluarga yang berkualitas. Generasi muda yang berencana menikah juga kita wajibkan ikut kursus sebelum menikah dan harus memiliki sertifikat siap nikah dari Kementrian Agama," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017