Pangkalpinang (Antara Babel) - Konsep resi gudang komoditas lada yang ditawarkan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung perlu kajian yang matang agar kebijakan tersebut dapat secara optimal memperbaiki harga lada di pasaran.

"Konsep resi gudang yang ditawarkan Gubernur Kepulauan Babel perlu kajian yang matang dari ahli di bidangnya sehingga dapat secara efektif memperbaiki dan memproteksi harga lada di pasaran," kata salah satu petani lada di Kepulauan Babel, Jafri Habib di Pangkalpinang, Selasa.

Ia menerangkan memperbaiki komoditas unggulan lada bukan hanya membicarakan soal harga, namun juga harus menjaga kualitas, pemasaran serta mekanisme pasar.

"Kualitas lada akan berbanding lurus dengan harga tetapi petani juga membutuhkan regulasi untuk memproteksi dan mengendalikan harga komoditas di pasaran," ujar dia.

Menurut Jafri, pemerintah daerah harus melakukan audiensi dengan para eksportir lada sebagai salah satu fungsi kontrol terhadap mekanisme pasar untuk meminta kejelasan dan transparansi terhadap harga lada di dunia.

"Lada jenis 'Muntok White Paper' merupakan komoditas andalan Kepulauan Babel yang telah dikenal hingga pasaran dunia sehingga para petani mendorong agar eksportir mampu bersikap terbuka terhadap harga lada di luar negeri," terangnya.

Pewarta: Mahendra

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017