Pangkalpinang (Antara Babel) - Ketua Tim Transisi (Advisory) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Rino Wicahsono mengatakan mesin tempel perahu energi listrik sangat menguntungkan nelayan dan dapat mempercepat pembangunan sektor kelautan dan perikanan di daerah itu.

"Kita sudah menyediakan mesin tempel listrik untuk perahu berkekuatan setara mesin kapal bensin 5 HP, sehingga dapat mengurangi biaya melaut nelayan," kata Rino Wicahsono usai diskusi pemanfaatan green energy peningkatan daya listrik dan overunity tekhnologi untuk motor  tempel tanpa BMM di Pangkalpinang, Kamis.

Ia menjelaskan mesin tempel listrik  kapal nelayan ini untuk menyukseskan visi misi Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan dalam berinovasi teknologi untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di daerah ini.

Inovasi teknologi yang dilakukan tim transisi diantaranya teknologi untuk membantu nelayan  tradisional dalam meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

"Kita sudah melakukan kajian dan riset, ternyata nelayan sangat besar mengeluarkan biaya untuk BBM kapal sekitar Rp210.000 per hari untuk pemberlian 30 liter BBM jenis bensin," ujarnya.

Apabila dikalikan selama 30 hari, maka nelayan harus mengeluarkan biaya Rp6,5 juta per bulan dan ini belum membeli mesin tempel yang mencapai Rp15 juta per unit, sehingga pengeluaran nelayan bisa mencapai Rp100 juta per tahun.

"Apabila nelayan menggunakan teknologi ini maka harganya hanya di bawah Rp100 juta untuk selama lima tahun dan sudah tidak ada lagi pembelian BBM," katanya.

Menurut dia dengan adanya mesin tempel kapal menggunakan listrik ini dapat menghemat pengeluaran nelayan per bulannya.

"Dengan menggunakan teknologi ini jelas sangat menguntungkan nelayan dalam meningkatkan pendapatkan keluarganya. Untuk itu diharapkan organisasi perangkat daerah khususnya Dinas Kelautan Perikanan untuk menerapkan inovasi teknologi kapal tangkap ikan nelayan," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017