Muntok (Antara Babel) - Sebanyak 22 sanggar seni dari dalam dan luar daerah memeriahkan pergelaran seni lintas budaya bertajuk "Besanje"  yang digelar di taman lokomobil, Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Pagelaran seni selama dua hari ini kami harapkan mampu menjadi media silaturahim dan diskusi antarpenggiat seni untuk mengembangkan seni budaya tradisional di Bangka Barat," kata ketua panitia pergelaran seni "Besanje", Bambang Haryo Suseno di Muntok, Sabtu.

Pergelaran yang berlangsung 25 dan 26 November 2017  diikuti sebanyak 22 sanggar penampil yang berasal dari beberapa daerah, antara lain Sanggar Astari Pangkalpinang, Seni Kusuma Bekasi, Serumpun Sebalai dari anjungan TMII Jakarta, Ganzer Lana (Flores, NTT), Uyau Moris (Kalimantan Utara), Srijaya nasa dance school Palembang, Putri Sakayu Musi Banyuasin, reog Mekar budaya dan lainnya.

Ia mengatakan pergelaran ini menyediakan sebanyak tiga buah panggung dengan tujuan agar dapat memaksimalkan penampilan seni dan budaya yang ada.

"Kami berharap para penampil dan penikmat seni beserta masyarakat dapat saling berkunjung atau 'besanje' ke semua panggung secara bergantian," katanya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Barat, Yunan Helmi, saat membuka pergelaran tersebut mengatakan budaya merupakan identitas bangsa yang harus dihormati dan dijaga baik oleh penerus bangsa.

"Budaya merupakan kebanggaan juga tantangan, tantangannya adalah terutama dalam hal mempertahankan budaya lokal di tengah maraknya budaya asing," katanya.

Melalui pagelaran tersebut,  ia berharap generasi muda tetap semangat mempertahankan dan melestarikan budaya lokal,  khususnya di Bangka Barat.

"Kami berharap melalui kegiatan ini para seniman dan pelaku seni lokal bisa menimba banyak ilmu dari para penampil luar daerah dan bisa menjaga silaturahim agar bidaya sebagai identitas tetap terjaga kelestariannya," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017