Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membantu 6.394 orang penyandang disabilitas, sebagai kepedulian pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakat yang mengalami kecacatan mental dan fisik.
"Dengan adanya bantuan alat bantu seperti kursi roda, kaki palsu, alat pendengaran, pelatihan dan pembinaan diharapkan dapat memotivasi dan membantu penyandang disabilitas dalam beraktivitas," kata Kepala Dinkesos Kepulauan Babel M Aziz di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan sebanyak 6.394 orang penyandang disabilitas yang dibantu tersebut tersebar di kabupaten/kota dengan rincian Kabupaten Bangka 1.561 orang, Bangka Barat 947 orang, Kabupaten Bangka Selatan 777 orang.
Selanjutnya jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Bangka Tengah 1.089 orang, Belitung 604 orang, Belitung Timur 689 orang dan bantuan kepada penyandang disabilitas di Kota Pangkalpinang 689 orang dengan menggunakan anggaran APBD dan APBN.
"Kita terus berupaya memberikan semangat dan motivasi kepada penyandang disabilitas ini, meski anggaran untuk pengadaan alat bantuan dimiliki pemerintah terbatas," ujarnya.
Ia mengatakan penyandang disabilitas di Provinsi Kepulauan Babel didominasi tuna daksa atau cacat tubuh mencapai 1.662 orang, cacat mental retardasi sebanyak 1.356 orang, cacat fisik dan mental 725 orang.
Selanjutnya tuna netra 722 orang, tuna rungu 564 orang, tuna wicara 301 orang, tuna netra dan cacat tubuh 248 orang, tuna rungu, wicara dan cacat tubuh 105 orang dan tunu rungu, wicara, netra dan cacat tubuh sebanyak 83 orang.
"Bantuan alat bantu dan pelatihan yang diberikan sesuai dengan kecacatan dan keahlian penyandang disabilitas, agar bantuan tersebut tepat sasaran, bermanfaat serta mereka bisa mandiri dalam beraktivitas atau berusaha dalam meningkatkan kesejahteraannya," ujarnya.
Menurut dia dalam mengoptimalkan penyaluran bantuan kepada penyandang disabilitas ini, pihaknya mengandeng perusahaan BUMN, swasta dan instansi pemerintah daerah lainnya, mengingat anggaran pemerintah untuk pemberdayaan masyarakat yang mengalami cacat mental dan fisik ini terbatas.
"Kami terus mengajak perusahaan BUMN dan swasta untuk lebih peduli kepada penyandang disabilitas ini, agar mereka bisa beraktivitas dan berusaha seperti masyarakat normal lainnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Dengan adanya bantuan alat bantu seperti kursi roda, kaki palsu, alat pendengaran, pelatihan dan pembinaan diharapkan dapat memotivasi dan membantu penyandang disabilitas dalam beraktivitas," kata Kepala Dinkesos Kepulauan Babel M Aziz di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan sebanyak 6.394 orang penyandang disabilitas yang dibantu tersebut tersebar di kabupaten/kota dengan rincian Kabupaten Bangka 1.561 orang, Bangka Barat 947 orang, Kabupaten Bangka Selatan 777 orang.
Selanjutnya jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Bangka Tengah 1.089 orang, Belitung 604 orang, Belitung Timur 689 orang dan bantuan kepada penyandang disabilitas di Kota Pangkalpinang 689 orang dengan menggunakan anggaran APBD dan APBN.
"Kita terus berupaya memberikan semangat dan motivasi kepada penyandang disabilitas ini, meski anggaran untuk pengadaan alat bantuan dimiliki pemerintah terbatas," ujarnya.
Ia mengatakan penyandang disabilitas di Provinsi Kepulauan Babel didominasi tuna daksa atau cacat tubuh mencapai 1.662 orang, cacat mental retardasi sebanyak 1.356 orang, cacat fisik dan mental 725 orang.
Selanjutnya tuna netra 722 orang, tuna rungu 564 orang, tuna wicara 301 orang, tuna netra dan cacat tubuh 248 orang, tuna rungu, wicara dan cacat tubuh 105 orang dan tunu rungu, wicara, netra dan cacat tubuh sebanyak 83 orang.
"Bantuan alat bantu dan pelatihan yang diberikan sesuai dengan kecacatan dan keahlian penyandang disabilitas, agar bantuan tersebut tepat sasaran, bermanfaat serta mereka bisa mandiri dalam beraktivitas atau berusaha dalam meningkatkan kesejahteraannya," ujarnya.
Menurut dia dalam mengoptimalkan penyaluran bantuan kepada penyandang disabilitas ini, pihaknya mengandeng perusahaan BUMN, swasta dan instansi pemerintah daerah lainnya, mengingat anggaran pemerintah untuk pemberdayaan masyarakat yang mengalami cacat mental dan fisik ini terbatas.
"Kami terus mengajak perusahaan BUMN dan swasta untuk lebih peduli kepada penyandang disabilitas ini, agar mereka bisa beraktivitas dan berusaha seperti masyarakat normal lainnya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017