Pacitan (Antara Babel) - Sebanyak 150 KK (305 jiwa) diungsikan ke lokasi penampungan sementara yang dianggap aman, menyusul temuan rekahan besar pada tebing berpotensi memicu longsor susulan di Desa Mangunharjo, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Minggu petang.

Informasi dari tim Rescue RAPI Pacitan DH Handi di callsign JZ13UMS, pergeseran tanah tebing mencapai kedalaman dua meter yang memanjang di atas peRmukiman penduduk di Dusun Tegal RT 03 RW 06, Desa Mangunharjo.

Akibatnya, hampir seluruh warga yang berada di area rawan terdampak harus dievakuasi untuk menghindari bencana tanah longsor yang bisa menyebabkan korban jiwa.

"Malam ini tadi proses evakuasi sedang dilakukan," kata Handi PULA.

Menurut Handi, proses evakuasi sempat berjalan alot karena sebagian warga masih ingin bertahan kendati rekahan tanah tebing dalam dan melebar.

Persuasi kemudian dilakukan oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompika) Arjosari untuk membujuk warga bersedia mengungsi untuk alasan keamanan dan keselamatan mereka.

"Ya, saat ini anggota saya dipimpin Danramil Arjosari masih di lokasi untuk memastikan proses evakuasi dilakukan dan warga berada pada radius aman," kata Komandan Kodim Pacitan Letkol (Kav) Aristoteles Lawitang melalui pesan percakapan whatsapp.

Sebagaimana informasi tim Rescue RAPI, Dandim Aristoteles mengkonfirmasi lokasi penampungan sementara dikonsentrasikan pada tiga titik, yakni di Ponpes Roudoh Al-Hikam, gedung SMK Arjosari, dan di Balai Desa Mangunsari.

Banyak warga yang diungsikan, termasuk ibu-ibu dan anak-anak, sehingga membuat proses evakuasi memerlukan waktu lama.

Pada sekitar pukul 18.00 WIB, jumlah pengungsi yang sudah berada di lokasi penampungan sementara baru 45 orang.

Namun jumlah warga yang mengungsi terus bertambah seiring proses evakuasi yang terus dilakukan tim SAR gabungan setempat dibantu relawan dan warga hingga larut malam.

Lokasi atau medan yang cukup berat serta cuaca menjadi kendala dalam upaya evakuasi yang dilakukan tim SAR gabungan serta relawan, kata Handi.

Informasi RAPI yang mengutip keterangan Sekdes Mangunharjo, retakan tanah di lereng tebing desa mereka sudah terdeteksi sejak sepekan terakhir, tepatnya sejak peristiwa banjir bandang dan tanah longsor melanda sporadis sebagian besar wilayah Kabupaten Pacitan.

Namun retakan tanah saat itu belum seberapa, lalu mulai kian parah hingga pergeseran tanah mencapai kedalaman satu meter.

Perangkat Desa Mangunharjo bersama anggota babinsa dan babinkamtibmas rutin melakukan pemantauan, hingga terakhir diketahui hari ini kondisi retakan semakin parah dengan kedalaman mencapai dua meter yang memanjang, dipicu hujan deras sehari sebelumnya.


Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017