Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah mengatakan minat masyarakat menggunakan jasa transportasi laut berkurang dan beralih menggunakan pesawat udara karena dinilai lebih aman di saat kondisi cuaca di laut memburuk.
"Saat ini arus lalu lintas penumpang kapal di Pelabuhan Pangkalbalam sepi, sebaliknya penumpang angkutan udara mengalami peningkatan signifikan," kata Abdul Fatah usai memantau arus penumpang kapal laut di Pelabuhan Pangkalbalam, Kamis.
Ia mengatakan gelombang tinggi yang disertai angin kencang di laut sangat mempengaruhi minat masyarakat menggunakan jasa angkutan laut, karena mereka menilai dapat membahayakan keselamatan selama perjalanan menuju pelabuhan tujuan.
"Saat ini lalu lintas penumpang angkutan udara di Bandara Depati Amir Pangkalpinang sangat tinggi karena sebagian besar penumpang kapal beralih menggunakan jasa pesawat udara," ujarnya.
Menurut dia peningkatan lalu lintas penumpang di bandara karena akses penerbangan yang sudah memadai sehingga menjadi pilihan utama masyarakat untuk berpergian.
"Saat ini angkutan laut sudah menjadi pilihan kedua masyarakat untuk berlibur ke luar daerah," ujarnya.
Namun demikian pengelola bandara, pelabuhan dan maskapai serta perusahaan pelayaran tetap diminta untuk tetap meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang merugikan pengguna jasa angkutan tersebut.
Kepala KSOP Pangkalbalm, Izuar, mengatakan saat ini penumpang kapal yang berangkat maupun tiba masih di bawah 200 orang per hari.
Ia menjelaskan total jumlah penumpang kapal laut di Pelabuhan Pangkalbalam dari Senin (18/12) hingga Rabu (20/12) sebanyak 607 orang dengan rincian penumpang berangkat 341 orang dan tiba 266 orang.
"Kami memperkirakan penumpang kapal menjelang Natal dan Tahun Baru tidak akan mengalami peningkatan signifikan seperti arus mudik Lebaran Idul Fitri yang mencapai 800 hingga 1.000 per hari," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Saat ini arus lalu lintas penumpang kapal di Pelabuhan Pangkalbalam sepi, sebaliknya penumpang angkutan udara mengalami peningkatan signifikan," kata Abdul Fatah usai memantau arus penumpang kapal laut di Pelabuhan Pangkalbalam, Kamis.
Ia mengatakan gelombang tinggi yang disertai angin kencang di laut sangat mempengaruhi minat masyarakat menggunakan jasa angkutan laut, karena mereka menilai dapat membahayakan keselamatan selama perjalanan menuju pelabuhan tujuan.
"Saat ini lalu lintas penumpang angkutan udara di Bandara Depati Amir Pangkalpinang sangat tinggi karena sebagian besar penumpang kapal beralih menggunakan jasa pesawat udara," ujarnya.
Menurut dia peningkatan lalu lintas penumpang di bandara karena akses penerbangan yang sudah memadai sehingga menjadi pilihan utama masyarakat untuk berpergian.
"Saat ini angkutan laut sudah menjadi pilihan kedua masyarakat untuk berlibur ke luar daerah," ujarnya.
Namun demikian pengelola bandara, pelabuhan dan maskapai serta perusahaan pelayaran tetap diminta untuk tetap meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang merugikan pengguna jasa angkutan tersebut.
Kepala KSOP Pangkalbalm, Izuar, mengatakan saat ini penumpang kapal yang berangkat maupun tiba masih di bawah 200 orang per hari.
Ia menjelaskan total jumlah penumpang kapal laut di Pelabuhan Pangkalbalam dari Senin (18/12) hingga Rabu (20/12) sebanyak 607 orang dengan rincian penumpang berangkat 341 orang dan tiba 266 orang.
"Kami memperkirakan penumpang kapal menjelang Natal dan Tahun Baru tidak akan mengalami peningkatan signifikan seperti arus mudik Lebaran Idul Fitri yang mencapai 800 hingga 1.000 per hari," katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017