Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Sedikitnya 276 peserta mengikuti rapat koordinasi (rakor) membahas persoalan pupuk bersubsidi di Kepulauan Bangka Belitung di ruang rapat Pasir Padi lantai tiga Kantor Gubernur Kepulauan Babel.

Keterangan tertulis yang diterima Antaranews Babel, Kamis, menyebutkan, rakor pertanian yang diinisiasi Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan ini berlangsung lancar. Dari sesi tanya jawab yang disampaikan tujuh penanya, masyarakat menginginkan adanya penambahan pupuk bersubsidi untuk petani di Babel.

Selain itu, masyarakat petani juga mengharapkan pemerintah provinsi melalui Gubernur Babel dapat menambah jumlah pupuk dari tahun-tahun sebelumnya.

"Saya segera berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, serta Direksi Pusri dan Petro Kimia. Semoga saja tahun ini keinginan para petani kita bisa terwujud. Tetapi yang terpenting harus tetap semangat berkebun lada," pinta Gubernur Erzaldi, Selasa (16/1) malam.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah saat memimpin rakor mengatakan bahwa untuk tahun 2017 hingga 2018 terdapat penurunan pengadaan yang mengakibatkan jumlah pupuk bersubsidi mengalami penurunan jumlah.

Abdul Fatah berjanji Pemprov Babel akan melakukan terobosan-terobosan guna menaikkan pasokan pupuk bersubsidi yang ada di Babel ke pemerintah pusat.

"Gubernur akan melakukan terobosan dan langkah langkah yang strategis dalam meningkatkan jumlah pupuk bersubsidi di Bangka Belitung ke pemerintah pusat," katanya.

Karena itulah wagub mengharapkan kepada gapoktan agar menggunakan pupuk bersubsidi dengan tepat dan tidak diselewengkan, dimana pupuk bersubsidi yang diterima para petani merupakan subsidi yang diberikan pemerintah demi meringankan biaya operasional para petani.

"Saya minta kepada para gapoktan untuk menggunakan pupuk subsidi dengan tepat sasaran dan tidak diselewengkan. Kalau ada indikasi penyelewengan laporkan kepada Dinas Pertanian Provinsi Babel agar bisa ditindaklanjuti," ujar wagub.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Provinsi Babel Toni Batubara menambahkan perlunya pengawalan distribusi pupuk bersubsidi oleh semua pihak, sehingga penyalurannya sesuai dengan prinsip "enam tepat" yaitu tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu,dan tepat mutu.

Toni menegaskan, penerima pupuk bersubsidi hanya petani yang memiliki lahan yang dikelola oleh pemilik lahan atau petani  di bawah dua hektare total luasan lahan.

"Pupuk bersubsidi diperuntukkan bagi petani, pekebun, dan peternak yang mengusahakan lahan dengan total luasan maksimal dua hektare atau petambak dengan luasan satu hektar setiap musim tanam per keluarga," jelas Toni Batubara.

Ia mengatakan, dengan adanya pupuk subsidi ini para gapoktan agar menyusun Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sebagai syarat yang utama dalam penerimaan pupuk bersubsidi sehingga prinsip "enam tepat" dapat terlaksana.

"Syarat untuk mendapatkan harus memiliki RDKK pupuk bersubsidi dengan baik dengan memperhatikan kebutuhan kelompok tani dan alokasi sehingga penyaluran pupuk tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu,dan tepat mutu," katanya.

Dalam pengadaan pupuk bersubsidi, lanjut Toni, akan dipasok dari produsen pupuk yang ada di Babel melalui PT Petro Kimia Gresik dan PT Sriwijaya. Selain itu ada tiga distributor di Pulau Bangka.

Ia juga mengatakan prosedur penyusunan RDKK pupuk bersubsidi agar disampaikan paling lambat akhir Februari 2018, yang ditandatangani oleh kepala desa masing masing gapoktan.

Pewarta:

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018