Oleh Donatus Dasapurna Putranta



Pangkalpinang, 21/1 (Antara) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan memanfaatkan 2.000 hektare lahan bekas tambang timah untuk penanaman pongamia (pongamia pinnata) guna menghijaukan kembali lahan di daerah itu.

"Jika penanaman ponamia ini berhasil itu luar biasa, karena tanaman ini banyak menghasilkan ragam seperti biosolar dan antiseptik," kata Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fatah saat mendengar paparan dari PT Bangka Belitung Hijau Letari di Pangkalpinang, Minggu.

Ia menjelaskan pemanfaatan lahan bekas tambang 2.000 hektare untuk pongamia akan dikaji, karena pemprov ingin melihat bukti atau contoh keberhasilannya terlebih dahulu.

"Kita ingin melihat bukti dan realisasinya dulu dengan meminta PT Bangka Belitung Hijau Lestari mencoba dengan berapa ratus tanaman dulu, sebelum dilakukan di atas lahan 2.000 hektare," ujarnya.

Perwakilan dari PT Bangka Belitung Hijau Lestari, Hari Prakash mengatakan, minyak adalah salah satu sumber daya yang tidak bisa diperbaharui. Dunia saat ini sudah berbenah untuk mencari alternatif penggantinya.

"Kami melihat lahan di Babel cocok untuk penanaman pongamia, dimana kondisi tanahnya mengandung pasir dan ini menunjang tumbuh baiknya tanaman. Salah satu kesuburan tanaman ini adalah banyak unsur pasirnya," ujarnya.

Ia menambahkan, dalam satu hektar tanah bisa ditanam 500 batang pangomia, dan yang dibutuhkan untuk tanaman ini sebanyak 2000 hektar.

"Kami meminta kepada pak Gubernur dan Wagub sekiranya diizinkan agar diberikan lahan penguji coba untuk membuktikan beberapa jenis pangomia yang paling cocok untuk kami tanam dengan sel apa besar nantinya," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018