Sungailiat (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengapresiasi Yasayan Bangka Alam Lestari (YBAL) menanam satu juta pohon di kawasan Bukit Rebo guna melestarikan hutan di daerah itu.
"Kami mengapresiasi kegiatan penanaman sejuta pohon karena membantu pemerintah untuk menghijaukan kembali hutan di Bukit Rebo," kata Bupati Bangka Tarmizi Saat di Sungailiat, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa YBAL menanam pohon pelawan yang akan memberikan keuntungan bagi warga Rebo. Namun, harus benar-benar terawat menggunakan pupuk organik sebab pembibitannya tidak dengan stek atau jaringan tetapi biji.
"Hutan pelawan ini banyak gunanya, daunnya bisa dibuat teh, mendatangkan lebah yang menghasil madu serta budidaya jamur pelawan," katanya.
Menurut Tarmizi, jika nanti Bukit Rebo sudah lestari, pengurus yayasan dan warga bisa menjadikan kawasan tersebut wisata alam atau forest tourism.
"Bukit Rebo ini termasuk kawasan ekonomi khusus pariwisata yang luasnya 50 hektare dari total 600 hektare mulai dari Pantai Tikus sampai Pantai Air Anyir," jelasnya.
Pengurus YBAL Tjen Foeng Fa--akrab disapa Ahung--mengatakan bahwa penanaman sejuta pohon pelawan di Bukit Rebo dengan luas lahan 50 hektar dilaksanakan secara bertahap.
"Tahap awal ini kami tanam sebanyak 10.000 pohon, sampai hutan ini kembali hijau. Apalagi, Bangka ini kenal orang luar dari madu pelawan dan jamur pelawannya," ujarnya.
Hal ini juga nantinya bisa diharapkan bisa membantu ekonomi warga. Oleh sebab itu, diharapkan kerja sama warga untuk menjaga bukit Rebo dari aktivitas penambangan.
"Mudah-mudahan ini nantinya bisa dijadikan hutan wisata, apalagi di atas sudah ada air mancurnya. Selain itu, sudah ada pondok penjaga untuk memberi makan satwa di bukit ini, seperti tupai dan pelanduk yang mulai punah," kata Ahung.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Kami mengapresiasi kegiatan penanaman sejuta pohon karena membantu pemerintah untuk menghijaukan kembali hutan di Bukit Rebo," kata Bupati Bangka Tarmizi Saat di Sungailiat, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa YBAL menanam pohon pelawan yang akan memberikan keuntungan bagi warga Rebo. Namun, harus benar-benar terawat menggunakan pupuk organik sebab pembibitannya tidak dengan stek atau jaringan tetapi biji.
"Hutan pelawan ini banyak gunanya, daunnya bisa dibuat teh, mendatangkan lebah yang menghasil madu serta budidaya jamur pelawan," katanya.
Menurut Tarmizi, jika nanti Bukit Rebo sudah lestari, pengurus yayasan dan warga bisa menjadikan kawasan tersebut wisata alam atau forest tourism.
"Bukit Rebo ini termasuk kawasan ekonomi khusus pariwisata yang luasnya 50 hektare dari total 600 hektare mulai dari Pantai Tikus sampai Pantai Air Anyir," jelasnya.
Pengurus YBAL Tjen Foeng Fa--akrab disapa Ahung--mengatakan bahwa penanaman sejuta pohon pelawan di Bukit Rebo dengan luas lahan 50 hektar dilaksanakan secara bertahap.
"Tahap awal ini kami tanam sebanyak 10.000 pohon, sampai hutan ini kembali hijau. Apalagi, Bangka ini kenal orang luar dari madu pelawan dan jamur pelawannya," ujarnya.
Hal ini juga nantinya bisa diharapkan bisa membantu ekonomi warga. Oleh sebab itu, diharapkan kerja sama warga untuk menjaga bukit Rebo dari aktivitas penambangan.
"Mudah-mudahan ini nantinya bisa dijadikan hutan wisata, apalagi di atas sudah ada air mancurnya. Selain itu, sudah ada pondok penjaga untuk memberi makan satwa di bukit ini, seperti tupai dan pelanduk yang mulai punah," kata Ahung.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018