Jakarta (Antaranews Babel) - Presiden Joko Widodo memyatakan akan menyaksikan peristiwa gerhana bulan total atau "super blue blood moon" pada Rabu malam.
"Yang jelas nonton di langit lah, ngak mungkin di tanah. Di langit nanti, nonton di langit," kata Presiden menjawab pertanyaan wartawan usai membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Istana Negara Jakarta, Rabu.
Namun, Presiden tidak menyebutkan lokasi rencana menyaksikan peristiwa Gerhana bulan total atau keseluruhan wajah bulan tertutup oleh bayangan bumi ini.
Menurut BMKG, gerhana "super blue blood moon" di Indonesia bagian barat akan mulai terjadi sekitar pukul 17.50 WIB dan berakhir pada pukul 23.10 WIB dan puncaknya diprediksi pada pukul 20.30 WIB.
Masyarakat Indonesia, termasuk Jakarta, tetap bisa menyaksikan fenomena langka tersebut meski cuaca berawan dan hujan.
BMKG memperkirakan Jakarta akan diguyur hujan lokal dan langit tertutup awan sekitar 62 persen.
Menurut BMKG, gerhana bulan total dapat diamati dari seluruh wilayah di Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Yang jelas nonton di langit lah, ngak mungkin di tanah. Di langit nanti, nonton di langit," kata Presiden menjawab pertanyaan wartawan usai membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Istana Negara Jakarta, Rabu.
Namun, Presiden tidak menyebutkan lokasi rencana menyaksikan peristiwa Gerhana bulan total atau keseluruhan wajah bulan tertutup oleh bayangan bumi ini.
Menurut BMKG, gerhana "super blue blood moon" di Indonesia bagian barat akan mulai terjadi sekitar pukul 17.50 WIB dan berakhir pada pukul 23.10 WIB dan puncaknya diprediksi pada pukul 20.30 WIB.
Masyarakat Indonesia, termasuk Jakarta, tetap bisa menyaksikan fenomena langka tersebut meski cuaca berawan dan hujan.
BMKG memperkirakan Jakarta akan diguyur hujan lokal dan langit tertutup awan sekitar 62 persen.
Menurut BMKG, gerhana bulan total dapat diamati dari seluruh wilayah di Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018