Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Program mitra binaan PT Timah (Persero) Tbk berupa bantuan modal usaha dinilai menjadi solusi bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, salah satunya pengrajin tempe dan tahu di Pangkalpinang.
"Alhamdulillah dengan adanya bantuan modal usaha dari program mitra binaan PT Timah, usaha saya berkembang pesat," ujar salah seorang pengrajin tempe dan tahu, Sujak di Pangkalpinang, Jumat.
Tidak hanya pinjaman modal bergulir, ia juga mendapatkan bantuan mesin pemecah kacang kedelai dari PT Timah sehingga lebih memudahkannya untuk menjaga kualitas tempe.
"Awalnya untuk memecahkan kacang dilakukan secara manual namun sejak ada mesin pemecah kacang kedelai dari PT Timah, pekerjaan lebih mudah dan hasil tempenya lebih bagus dan putih karena tidak terkontaminasi kuman seperti saat menggunakan tangan. Selain itu waktu yang dibutuhkan untuk proses pemecahan kacang lebih efisien karena lebih cepat," katanya.
Sudah sejak 2001 Sujak menggeluti usahanya sebagai pembuat tempe dan tahu dengan modal awal Rp1 juta dan hanya mampu produksi tempe sekitar 50 bungkus dan tahu 50 buah per hari namun sekarang bisa produksi hingga ribuan tempe dan tahu per hari.
Selain itu, bunga pinjaman yang ditawarkan PT Timah jauh lebih kecil dibandingkan bunga pinjaman di bank.
"Dulu saya hanya bisa mampu beli kacang kedelai sekitar 10 kilogram karena keterbatasan modal namun sejak mendapat bantuan modal dari PT Timah, usaha saya berkembang pesat dan kini saya bisa produksi ribuan tempe dan tahu dari 200 kilogram kacang kedelai per hari," ujarnya.
Sujak sangat terbantu dengan adanya program mitra binaan PT Timah tersebut karena kini kehidupannya lebih sejahtera.
"Saat awal merintis usaha, saya menjual hasil produksi ke pasar menggunakan gerobak kayu namun kini sudah menggunakan mobil sehingga tidak lagi capek seperti dulu," ujarnya.
Berkat usahanya yang kini semakin berkembang, Sujak dan istrinya, Subatin akan menunaikan ibadah Haji pada 2018.
"Alhamdulillah, kita menyisakan hasil jualan untuk berangkat Haji," katanya.
Kini Sujak juga sudah memiliki empat karyawan untuk membantunya memproduksi dan memasarkan tempe dan tahunya.
Ia berharap, bantuan modal bergulir tersebut terus ada supaya pertumbuhan ekonomi di Babel semakin berkembang.
"Kalau UMKM berkembang maka perekonomian juga ikut berkembang, jadi saya berharap agar PT Timah tidak menghilangkan program mitra binaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018