Jakarta (Antaranews Babel) - Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto membantah bahwa rapat para perwira tinggi dan seluruh kapolda melalui konferensi video yang digelar di Mabes Polri, Jakarta, Senin membahas tentang isu kepulangan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke Indonesia.
"Kami tidak bahas itu (kepulangan Rizieq)," kata Irjen Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Menurut Setyo, dalam rapat video konferensi itu, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin selaku pimpinan rapat menginstruksikan kepada kapolda dan kapolres untuk meningkatkan pengamanan terhadap tempat-tempat ibadah dan tokoh agama di wilayahnya masing-masing.
"Tentang pengamanan tempat ibadah dan tokoh agama. Karena ada kejadian penganiayaan kepada tokoh agama tapi kemudian berkembang isu-isu yang tidak benar," katanya.
Sebelumnya beredar surat telegram sehubungan digelarnya rapat para pejabat utama Mabes Polri dengan para kapolda melalui konferensi video untuk membahas kesiapan pengamanan mengantisipasi kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia. Surat tersebut ditandatangani oleh Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol Moch. Iriawan mewakili Kapolri.
Senada dengan Kadivhumas Polri, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menegaskan bahwa isi surat telegram itu tidak benar.
"(Surat telegram) itu tidak benar. Hari ini yang dibahas pengamanan tempat ibadah dan para tokoh agama, ulama, ustad," kata Komjen Syafruddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Kami tidak bahas itu (kepulangan Rizieq)," kata Irjen Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Menurut Setyo, dalam rapat video konferensi itu, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin selaku pimpinan rapat menginstruksikan kepada kapolda dan kapolres untuk meningkatkan pengamanan terhadap tempat-tempat ibadah dan tokoh agama di wilayahnya masing-masing.
"Tentang pengamanan tempat ibadah dan tokoh agama. Karena ada kejadian penganiayaan kepada tokoh agama tapi kemudian berkembang isu-isu yang tidak benar," katanya.
Sebelumnya beredar surat telegram sehubungan digelarnya rapat para pejabat utama Mabes Polri dengan para kapolda melalui konferensi video untuk membahas kesiapan pengamanan mengantisipasi kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia. Surat tersebut ditandatangani oleh Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol Moch. Iriawan mewakili Kapolri.
Senada dengan Kadivhumas Polri, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menegaskan bahwa isi surat telegram itu tidak benar.
"(Surat telegram) itu tidak benar. Hari ini yang dibahas pengamanan tempat ibadah dan para tokoh agama, ulama, ustad," kata Komjen Syafruddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018