Koba (Antara) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membutuhkan investor baru untuk merealisasikan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 10 megawatt (MW) di Kecamatan Koba.
"Kemarin itu sudah ada dua investor dari Malaysia dan Spanyol yang tertarik, namun sampai sekarang tidak ada lagi kabar maka kita membuka peluang investor baru untuk membangun PLTS," kata Bupati Bangka Tengah Ibnu Saleh di Koba, Kamis.
Pemkab Bangka Tengah, kata dia, membuka peluang dan menyambut dengan baik investor dari manapun untuk berinvestasi di sektor energi di Kabupaten Bangka Tengah.
Bupati menyatakan potensi PLTS di Bangka Tengah tetap ada namun pembangunannya tentu harus melibatkan pihak ketiga atau investor karena membutuhkan dana cukup besar.
"Kami sudah menyediakan lahan seluas 21 hektare di kawasan eks PT Koba Tin kendati harus mendapat persetujuan dulu dari pihak Kementerian ESDM," katanya.
Ia mengatakan pembangunan energi di Bangka Tengah sudah menjadi kebutuhan mendesak karena bersentuhan kepada sektor lainnya di antaranya jasa dan perdagangan.
"Imbasnya nanti itu sangat besar, kalau daerah ini sudah memiliki energi yang cukup tentu akan menjadi pertimbangan para investor untuk menanamkan modalnya. Tidak hanya sektor energi tetapi juga sektor potensial lainnya," katanya.
Baca juga: Pemprov Kepulauan Babel Anggarkan Rp12 Miliar Untuk PLTS-PJU
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Kemarin itu sudah ada dua investor dari Malaysia dan Spanyol yang tertarik, namun sampai sekarang tidak ada lagi kabar maka kita membuka peluang investor baru untuk membangun PLTS," kata Bupati Bangka Tengah Ibnu Saleh di Koba, Kamis.
Pemkab Bangka Tengah, kata dia, membuka peluang dan menyambut dengan baik investor dari manapun untuk berinvestasi di sektor energi di Kabupaten Bangka Tengah.
Bupati menyatakan potensi PLTS di Bangka Tengah tetap ada namun pembangunannya tentu harus melibatkan pihak ketiga atau investor karena membutuhkan dana cukup besar.
"Kami sudah menyediakan lahan seluas 21 hektare di kawasan eks PT Koba Tin kendati harus mendapat persetujuan dulu dari pihak Kementerian ESDM," katanya.
Ia mengatakan pembangunan energi di Bangka Tengah sudah menjadi kebutuhan mendesak karena bersentuhan kepada sektor lainnya di antaranya jasa dan perdagangan.
"Imbasnya nanti itu sangat besar, kalau daerah ini sudah memiliki energi yang cukup tentu akan menjadi pertimbangan para investor untuk menanamkan modalnya. Tidak hanya sektor energi tetapi juga sektor potensial lainnya," katanya.
Baca juga: Pemprov Kepulauan Babel Anggarkan Rp12 Miliar Untuk PLTS-PJU
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018